Gerak IHSG Berfluktuatif, Analis Kompak Rekomendasikan Saham AKRA

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).
6/10/2023, 07.10 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan berfluktuatif pada perdagangan Jumat (6/10). 

Phintraco Sekuritas mengatakan, data-data sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan akan rilis Jumat (6/10) malam akan menjadi fokus pelaku pasar. Mengingat data ketenagakerjaan merupakan salah satu data yang paling menentukan arah kebijakan The Fed, selain inflasi.

"Kondisi tersebut berdampak positif pada nilai tukar rupiah yang menguat 0,10% ke Rp 15.610 per dolar AS di Kamis (5/10) sore," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya Jumat (6/10).

Turut dikatakan jika peningkatan rupiah diyakini masih akan berlanjut jelang akhir pekan ini dan berpotensi menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 6.900, 6.861 dan 6.804. Sedangkan level resisten berada di 7.000, 7.058 dan 7.058.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan juga merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.300-1.350. Selanjutnya hold atau buy on weaknesss pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.900-6.000.

Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang harga 5.900-6.000. 

Selain itu accumulative buy pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 5.350-5.450. Terakhir Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dengan rentang harga 600-630 per lembar. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail