Harga minyak mentah dunia kompak dibuka melesat pada perdagangan Senin (9/10) seiring ketidakpastian di wilayah Timur Tengah. Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka naik 2,97% di posisi US$ 85,25 per barel dan minyak mentah brent dibuka melesat 2,21% ke posisi US$ 86,45 per barel.
Tak hanya minyak, harga emas juga melaju ke level tertinggi di zona US$ 1.852 per troy ons dalam sepekan oleh eskalasi konflik Timur Tengah yang meluas, hingga meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven. Emas turut memanfaatkan kekhawatiran bahwa konflik geopolitik dapat menimbulkan risiko meningkatkan tekanan harga yang mengancam inflasi dan prospek ekonomi global.
Risiko geopolitik baru muncul setelah kelompok militan Hamas di Gaza, Palestina menyerang kota-kota Israel yang ditanggapi dengan serangan udara terhadap Gaza dan pernyataan perang dari Israel.
Harga emas menguat dengan support saat ini beralih ke areal US$ 1825 dan resistance terdekatnya berada di areal US$ 1.860. Support terjauhnya berada di areal US$ 1.815 hingga ke areal US$ 1.810, sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal US$ 1.870 hingga ke areal US$ 1.875.
Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, ketegangan di antara dua negara tersebut dipastikan dapat membawa sentimen positif ke harga minyak dan emas. Namun sifatnya jangka pendek karena masih cenderung spekulatif, menyusul lonjakan harga komoditas emas dan minyak.
Namun dalam jangka yang lebih panjang, investor perlu mempertimbangkan faktor risiko dalam berinvestasi pada saham-saham yang cenderung melonjak dalam waktu singkat.
“Karena berpotensi turun dalam waktu singkat juga, apabila kurang didukung oleh fundamental yang memadai,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (9/10).
Robertus mengatakan, untuk yang berkaitan dengan minyak saham-saham ini dinilai menarik. Yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Sedangkan untuk emas, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dinilai menarik.
Pada perdagangan Senin (9/10) pukul 11.30 WIB saham di sektor energi terpantau naik pesat. MEDC tengah melonjak 8,55% ke Rp 1.460, ELSA naik 4,10% ke Rp 406, PGAS menguat 2,58% ke Rp 1.390, ENRG terbang 5,69% ke Rp 260, ANTM naik 5,83% ke Rp 1.815, dan ARCI menguat 1,79% ke Rp 342 per saham.
Senada Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina juga meyakini eskalasi di antara dua negara tersebut bakal membuat lonjakan harga minyak dunia dan emas. Namun menurutnya yang akan lebih diuntungkan diantara keduanya yakni minyak.
“Harga saham yang terkait energi akan diuntungkan, dengan kenaikan harga komoditasnya. Saham yang menarik MEDC, ELSA. MEDC didukung berbagai aksi korporasi seperti akuisisi. Jadi kenaikan harganya lebih ke sentimen news. Kalau ELSA karena kinerja positif di kuartal tiga dan price to earning ratio relatif rendah,” ujarnya.
Martha menilai, harga minyak dunia saat ini sudah di level yang tinggi. Jika perang ini berkepanjangan, bisa ada potensi harga minyak ke atas US$ 100.
“Namun karena sebagian besar dunia tengah berperang dengan inflasi, idealnya harga minyak tidak melonjak terlalu jauh. Jadi berbagai upaya akan dilakukan untuk menstabilkan harga minyak,” kata ia.