Berikut ringkasan kinerja masing-masing bisnis GOTO:
Segmen On Demand Service
● EBITDA yang disesuaikan segmen on demand service tumbuh 95% secara tahunan mencapai -0,36% sebagai persentase GTV unit bisnis.
● Pendapatan bruto unit bisnis ini tumbuh 4,6% secara kuartalan mencapai Rp3,0 triliun, sebagai hasil dari fokus perseroan mencatatkan pertumbuhan melalui penggunaan produk dan layanan ekonomis.
● Efisiensi beban dan peningkatan monetisasi menghasilkan margin kontribusi positif untuk unit bisnis ini, yang merupakan empat kuartal positif berturut-turut, mencapai 5,0% dari GTV, meningkat 527 bps secara tahunan.
Segmen E-commerce
● EBITDA yang disesuaikan bagi segmen e-commerce membaik 84% year-on-year, mencapai -0,36% sebagai persentase dari GTV unit bisnis.
● Margin kontribusi e-commerce tetap positif untuk kuartal ketiga berturut-turut, mencapai 0,67% sebagai persentase GTV dan meningkat 156bps year-on-year
● GTV e-commerce tumbuh 6% kuartalan mencapai Rp62 triliun, tetapi turun 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan berkurangnya konsumen non-profitabel sebagai dampak dari pengurangan insentif yang signifikan sepanjang setahun terakhir.
● Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, belanja insentif dan pemasaran turun 40%, setara dengan penghematan sebesar Rp 880 miliar pada kuartal ini.
● Monetisasi keseluruhan untuk unit bisnis e-commerce meningkat, di mana pendapatan bruto unit bisnis ini tumbuh mencapai Rp2,2 triliun, peningkatan sebesar 6% secara tahunan dan 1% secara kuartalan.
Segmen Financial Technology
● EBITDA yang disesuaikan segmen financial technology membaik 55% year-on-year mencapai -0,41% sebagai persentase GTV unit bisnis.
● Pendapatan bruto pada kuartal ini tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp450 miliar. Hal ini terutama didorong pertumbuhan pada bisnis pinjaman konsumen.
● Margin kontribusi tumbuh 38 bps secara tahunan mencapai Rp77 miliar.
● GTV unit bisnis financial technology mencapai Rp94,5 miliar pada kuartal ketiga ini, tumbuh 4% dibandingkan kuartal sebelumnya, tapi turun 3% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
● Belanja insentif dan promosi turun 61% secara tahunan, setara dengan penghematan Rp 344 miliar pada kuartal ini.
Segmen Logistik
● EBITDA unit bisnis yang disesuaikan segmen logistik -Rp113 miliar, membaik 63% secara tahunan.
● Pendapatan bruto bisnis logistik turun 9% menjadi Rp530 miliar secara tahunan terutama didorong oleh volume pengiriman yang lebih rendah dari unit bisnis e-commerce sebagai akibat dari rasionalisasi insentif yang berdampak pada berkurangnya transaksi non-profitabel.
● Belanja insentif dan pemasaran turun 70% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan sebesar Rp164 miliar untuk kuartal ini.
● Peningkatan efisiensi menurunkan subsidi biaya antar per pesanan sekitar 22% dibandingkan kuartal sebelumnya.