Bisnis Penambangan Bitcoin Agresif Jelang Halving

Unsplash/Brian Wangenheim
Ilustrasi cara mining Bitcoin
Penulis: Lona Olavia
16/11/2023, 10.34 WIB

Bisnis penambangan atau mining Bitcoin (BTC) bangkit dari kelesuan seiring reli aset kripto baru-baru ini. Bahkan sekarang perusahaan penambangan berlomba untuk mengunci keuntungan sebelum aset digital papan atas ini mengalami halving.

Data Coinmarketcap, Kamis (16/11) pukul 10.30 WIB menunjukkan bahwa BTC tengah berada di level US$ 37.418 atau naik 5,5% dalam sehari.

Bitcoin halving adalah peristiwa yang terjadi empat tahun sekali ketika block reward atau imbal hasil yang diperoleh para penambang Bitcoin dipotong setengah. Adapun tujuannya antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi.

Halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan April 2024, sebuah proses yang dirancang untuk memperlambat pelepasan BTC yang pasokannya dibatasi hingga 21 juta. Di mana 19 juta di antaranya telah ditambang. 

“Anda melihat banyak urgensi untuk memasang rig sebelum halving,” kata Gregory Lewis, analis di broker BTIG yang mencakup 13 penambang bitcoin terbesar yang terdaftar di AS dikutip dari Reuters, Rabu (15/11).

Hashrate Bitcoin, ukuran kekuatan komputasi yang diperlukan untuk menambang koin telah melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa, menurut platform kripto Blockchain.com. Itu berarti para penambang harus menggunakan lebih banyak kekuatan dan kecepatan untuk memecahkan teka-teki matematika rumit yang menghasilkan Bitcoin bagi mereka.

Analis di JP Morgan memperkirakan hashrate telah mencapai rekor tertinggi selama 11 bulan berturut-turut, termasuk lonjakan bersejarah di bulan Oktober.Bitcoin telah meningkat sekitar 37% dalam sebulan terakhir ke level US$ 37.000 setelah berbulan-bulan lesu.

Sebuah rebound yang mendorong para penambang untuk menghubungkan komputer mereka yang kuat untuk memecahkan teka-teki dan menjual koin yang baru dicetak. Pendapatan rata-rata 30 hari yang diperoleh para penambang terus meningkat tahun ini hingga mencapai pendapatan 18 bulan sebesar US$ 32,46 juta pada 11 November, menurut data blockchain.com.

Namun, penambangan merupakan sebuah proses yang sangat boros energi dan masih belum menghasilkan keuntungan seperti pada masa kejayaannya di tahun 2021.

Ukuran pendapatan penambang dari penggunaan daya komputasi 1 petahash per detik dalam sehari telah meningkat menjadi lebih dari US$ 81 dari US$ 70 pada awal November. Tetapi masih jauh di bawah puncak US$ 127 pada awal Mei, menurut platform data pertambangan Hashrate Index.

Sementara harga Bitcoin biasanya mengalami kenaikan pada masa lalu setelah halving. Enam bulan setelah halving pertama pada tahun 2012, harga melonjak menjadi US$ 126 dari US$ 12. Setelah halving kedua pada tahun 2016, harganya naik menjadi US$ 1.000 dari US$ 654 dalam waktu tujuh bulan dan pada tahun 2020 melonjak menjadi US$ 18.040 dari US$ 8.570 pada periode waktu yang sama.

Halving ketiga Bitcoin pada tahun 2020 menurunkan imbalan penambang menjadi 6,25 bitcoin per blok dan halving berikutnya diperkirakan akan menurunkannya menjadi 3,125 pada bulan April.

Permintaan Tinggi

Salah satu pendiri MicroStrategy Michael Saylor berpendapat bahwa permintaan Bitcoin dapat tumbuh sebanyak 10 kali pada akhir tahun 2024. Saylor awalnya memberikan ikhtisar tentang periode antara tahun 2020 dan 2024, dengan mencatat bahwa Bitcoin berubah dari yang dilihat sebagai aset luar negeri yang tidak diatur menjadi aplikasi arus utama yang dilembagakan.

Mengutip Cointelegraph, Saylor menjelaskan dalam jangka pendek, BTC akan menjadi aset arus utama pada akhir tahun 2024, sambil menyoroti dinamika utama seputar penawaran dan permintaan atas aset digital ini.

“Saya pikir 12 bulan ke depan akan menjadi hal yang besar. Karena permintaannya setiap bulan akan berlipat ganda atau tiga kali lipat atau mungkin naik 10 kali lipat. Apalagi pasokan yang tersedia untuk dijual akan berkurang setengahnya pada bulan April,” katanya.

Jadi, alih-alih satu miliar dolar Bitcoin tersedia untuk para penambang setiap bulannya, itu akan menjadi setengah miliar. Belum pernah terjadi sebelumnya bahwa akan beralih dari keseimbangan pasokan dan permintaan yang mungkin berjumlah US$ 15 miliar permintaan organik dan US$ 12 miliar pasokan organik.

“Apa yang terjadi jika yang satu digandakan dan yang lainnya dipotong menjadi dua? Harganya akan disesuaikan,” ucap Saylor.