Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada Rabu (22/11) setelah imbal hasil obligasi jatuh ke level terendah dalam dua bulan. Reli pasar selama bulan November pun berlanjut menjelang liburan Thanksgiving.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 184,74 poin atau 0,53% menjadi 35.273,03. S&P 500 juga menguat 0,41% mencapai 4.556,62, sementara Nasdaq Composite naik 0,46% menjadi 14.265,86.
Lebih dari separuh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York menguat. Saham-saham di Nasdaq, terutama saham-saham teknologi tumbuh signifikan dengan 62,9% saham dalam indeks tersebut naik.
Saham-saham berkapitalisasi kecil juga unggul. Saham berkapitalisasi kecil naik sebesar 0,7% dan saham menengah naik 0,6%.
Di sisi lain, sektor energi menurun sebesar 0,1% pada hari Rabu setelah OPEC menunda pertemuan mengenai pemangkasan produksi yang sebelumnya dijadwalkan pada akhir pekan. Saham-saham seperti Marathon Oil, EOG Resources, dan Devon Energy semuanya mengalami penurunan saat penutupan perdagangan.
Di samping itu, imbal hasil pada Treasury 10 tahun juga sempat turun menjadi 4,369% pada Rabu (22/11) pagi. Penurunan ini merupakan level terendah sejak 22 September hingga kemudian pulih dan berakhir pada 4,41%.
Ini merupakan penurunan yang cukup besar bagi imbal hasil obligasi 10 tahun setelah mencapai level di atas 5% pada Oktober untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.
Pada Selasa (21/11) , Federal Reserve mengisyaratkan kebijakan moneter akan tetap ketat dan tidak memberikan indikasi untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Para investor tetap optimis bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang.
Saham Nvidia, perusahaan pembuat cip, juga turun sebesar 2,5% pada hari Rabu setelah laporan tersebut. Meski perusahaan melaporkan laba dan pendapatan yang melebihi ekspektasi, mereka juga memperingatkan pembatasan ekspor di Cina akan memberikan beban pada akhir tahun.
Reli pasar yang kuat selama November, terutama S&P 500 dan Nasdaq Composite, berhenti sejenak pada hari Selasa setelah lima hari kenaikan beruntun. Dow juga ditutup lebih rendah dengan menandai sedikit penurunan setelah reli yang kuat sebelumnya.
Namun, semua indeks utama masih berada di tren kenaikan bulanan. Nasdaq telah menguat 11% di bulan November. Dow telah naik hampir 7%, dan S&P 500 naik lebih dari 8% selama periode tersebut.
Pakar Strategi Investasi Senior di Allianz Investment Management, Charlie Ripley menyebut kemungkinan reli ini dapat berlanjut dalam waktu yang sedikit lebih lama.
"Semakin mungkin karena inflasi terus turun. Dengan latar belakang tersebut, saat kita memasuki tahun 2024, ekuitas akan terus berkinerja cukup baik,” kata Ripley dikutip dari CNBC, Kamis (23/11).
Bursa Efek New York akan ditutup untuk memperingati hari Thanksgiving pada Kamis (23/11) dan akan menutup perdagangan lebih awal pada Jumat (24/11).