Indeks bursa Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York, mengalami kenaikan pada awal minggu terakhir tahun ini, Selasa (27/12) hingga mendorong indeks S&P 500 menuju level tertinggi.
S&P 500 naik 0,42% dan berakhir di 4.774,75, sementara Nasdaq Composite terapresiasi 0,54% dan menetap di 15.074,57. Dow Jones Industrial Average juga tumbuh 159,36 poin,atau sekitar 0,43%, menjadi ditutup pada 37.545,33.
Di samping itu, Nasdaq 100 mengalami kenaikan sebesar 0,6%, mencapai level tertinggi sepanjang masa dan mencatat rekor penutupan dengan nilai 16.878,46 pada sesi terakhir.
Wakil Kepala Investasi Truist, Keith Lerner, menyatakan meskipun volume perdagangan menurun, pergerakan pasar pada Selasa (26/12) menunjukkan kelanjutan dari tren positif yang telah mendorong kinerja indeks utama dalam beberapa minggu terakhir.
Meskipun ada sedikit penurunan, lanjut Lerner, masih ada sejumlah uang yang bergerak di pasar dan ada kesempatan bagus menuju akhir tahun. "Hal ini kemungkinan akan terus berlanjut,” kata Lerner dikutip dari CNBC.com, Rabu (27/12).
Di hari yang sama, S&P 500 hampir mencapai level rekor, hanya kurang dari 1% dari titik tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada Januari 2022 di 4.796,56 poin.
Tak hanya itu, sebelum memasuki masa libur, Wall Street juga menunjukkan momentum positif, dengan S&P 500 mencatatkan kenaikan mingguan selama delapan pekan berturut-turut.
Bahkan hal ini merupakan periode kenaikan terpanjang sejak 2017. Selain itu, Dow dan Nasdaq Composite juga mencatat kenaikan mingguan selama delapan pekan secara beruntun.
Peningkatan tersebut dipicu oleh respons positif investor terhadap data terkini yang menunjukkan inflasi mendekati target 2% yang diinginkan oleh Federal Reserve. Selain itu, ekspektasi kemungkinan penurunan suku bunga di awal tahun baru juga telah mendukung kinerja saham-saham ekuitas dalam beberapa minggu terakhir.
CEO dan salah satu pendiri Toggle AI, Jan Szilagyi, mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan inflasi, kelangsungan aktivitas ekonomi yang stabil, hingga penyelesaian siklus kenaikan suku bunga.
“Saya tidak menyukai istilah ini, tetapi jika harus menggambarkan situasi saat ini, bisa disebut sebagai kondisi "Goldilocks" untuk pasar,” ucap Szilagyi.
Sebagai informasi, Goldilocks merupakan sebuah kondisi ekonomi yang cukup stabil dan seimbang. Hal itu menggambarkan situasi pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk mendukung pasar, tetapi inflasi tetap terkendali, sehingga kebijakan moneter, misalnya suku bunga, akan tetap stabil atau bahkan cenderung turun.
Di sisi lain, saham Intel melonjak sebesar 5,2% usai pemerintah Israel memberikan hibah sebesar US$ 3,2 miliar kepada perusahaan pembuat chip tersebut. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pembangunan pabrik senilai US$ 25 miliar yang akan dibangun di bagian selatan Israel.
Sementara itu, saham Manchester United juga melesat 3,4% setelah miliarder Inggris Jim Ratcliffe menyepakati untuk membeli 25% saham raksasa sepak bola Inggris tersebut.