Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan atau suspensi saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) pada Jumat (5/1).
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, hal itu disebabkan penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham KAYU, ini juga merupakan bentuk perlindungan bagi investor.
Suspensi tersebut mulai sesi I perdagangan tanggal 5 Januari 2024 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut.
"Penghentian sementara perdagangan saham KAYU tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai," tulis manajemen BEI, Jumat (5/1).
Sebelumnya, saham KAYU disuspensi BEI pada perdagangan Rabu (3/1). Sebelum mengambil tindakan tersebut, BEI sempat menyatakan telah terjadi penurunan harga saham KAYU di luar kebiasaan pada akhir tahun lalu. Lalu sehari setelahnya, Kamis (4/1) BEI membuka gembok suspensi itu.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang buka suara soal suspensi saham Darmi Bersaudara itu.
Kristian mengatakan suspensi saham KAYU dilakukan karena volatilitas harga yang tidak biasa dari saham KAYU. Dengan demikian, ia menyebut BEI akan melihat perkembangan volatilitas harga setelah dibuka suspensi saham KAYU.
“Ini suspensi sampai pengumuman lebih lanjut,” kata Kristian kepada wartawan, Jumat (5/1).
Sementara Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji mengatakan suspense saham KAYU terjadi sebab unusual market activity di mana pola pergerakan harga sahamnya tak bisa mencerminkan yang baik. Ia juga menilai emiten KAYU tengah mengupayakan untuk terus memperkuat kinerja fundamentalnya.
"Memang suspensi ini juga tercermin dari faktor unusual market activity yang terjadi pada KAYU, agar bisa terjadi cooling down," pungkas Nafan.
Menelisik data perdagangan, saham Darmi Bersaudara mengalami volatilitas belakangan ini. Kinerja sahamnya dalam sepekan ini turun cukup tajam hingga 76,06% dan mengalami auto reject bawah (ARB) pada enam hari perdagangan beruntun.
Dalam sebulan, saham KAYU anjlok 85,64%. Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/1), saham KAYU terpantau melemah 34,71% ke posisi Rp 79 per lembar. Penurunan tersebut sangat kontradiktif, sebab saham KAYU pada tahun lalu tampil sebagai salah satu saham yang naik signifikan bahkan hingga 1.000% lebih. KAYU merupakan emiten ke dua tertinggi yang mencatatkan kenaikan tertinggi usai PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).