Tim ekonomi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yakni Wijayanto Samirin mendesak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BUMN).
Wijayanto menegaskan pasar modal Indonesia tak boleh didominasi oleh perusahaan swasta. Ia menegaskan Timnas Amin akan mendorong peran BUMN dengan menerapkan tiga strategi.
“Mendorong peran BUMN untuk IPO, tidak boleh dominan swasta,” kata Wijayanto dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2024 – 2029 di Jakarta, Senin (8/1).
Pertama, memastikan BUMN tidak menutup peran swasta sehingga swasta dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan. Kedua, Wijayanto mengatakan akan mendorong BUMN untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal. Hal itu juga sekaligus membangun budaya transparansi di BUMN.
Ketiga, memastikan banyak perusahaan BUMN menjadi perusahaan terbuka sehingga menjadi contoh penerapan tata kelola perusahaan terbaik bagi emiten lain. Terakhir, ia juga ingin mewujudkan pola pikir baru dalam pemerintah dengan melihat BUMN go public dalam konteks enterprise value.
Sebelumnya BEI menyatakan hingga saat ini belum ada perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya yang masuk ke pipeline IPO tahun ini.
“Sampai saat ini belum ada BUMN ataupun anak usahanya yang masuk di pipeline IPO IDX," kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Selasa (2/1).
Menurut data BEI, terdapat 30 perusahaan yang mengantre dalam pipeline IPO. Sekitar 19 di antaranya masuk dalam kategori aset skala menengah dengan nilai antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.
Seiring dengan hal itu, Wijayanto mengatakan bahwa Anies – Muhaimin memiliki program dalam membangun literasi dan inklusi pasar modal Indonesia. Salah satunya membangun kesadaran publik melalui program edukasi yang well-targeted dengan mengoptimalkan peran sosial media.
Timnas Amin, kata ia juga memastikan pola pikir keuangan atau pasar modal melalui kurikulum SD, SMP, dan SMA. Terakhir, Timnas Amin juga akan mempermudah transaksi dengan pendekatan teknologi digital.
“Juga memastikan infrastruktur digital berkualitas tersedia di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Wijayanto.