3 Perusahaan Ini Tetapkan Harga Saham IPO, Melantai di Bursa Februari

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. 9 perusahaan bakal melantai di bursa pada Februari ini.
2/2/2024, 16.03 WIB

Sebanyak tiga perusahaan memulai debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari ini melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).  

Dari sepuluh perusahaan yang antre dalam sistem e-IPO bursa, sembilan di antaranya telah menentukan harga penawaran saham perdana. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari energi hingga sektor industri.

Sementara di pipeline bursa, saat ini masih terdapat 27 perusahaan yang siap menghimpun dana di pasar modal melalui IPO. Secara rinci, dari skala aset, ada 6 perusahaan yang masuk skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 19 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. 

 Berikut tiga calon perusahaan terbaru yang akan melantai di BEI Februari ini: 

 1. PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK)

Bersama Mencapai Puncak mematok harga penawaran umum perdana saham Rp 278 per lembar. Ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 268 - Rp 278 per lembar. 

BAIK menawarkan 225 juta saham baru dengan nominal Rp 50 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan bisa meraup Rp 62 miliar. Seluruh dana hasil dari IPO, sekitar 3,48% digunakan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku. Kedua, sekitar 10,16% digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

Ketiga, sekitar 22,54% digunakan untuk renovasi outlet, gudang dan kantor dan sistem otomatisasi. Sisanya sekitar 63,82% digunakan untuk operational expenditure yaitu untuk pembelian bahan baku. Serta biaya biaya pengembangan produk, marketing dan branding.

2. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP)

Multikarya Asia Pasifik Raya menetapkan harga penawaran umum perdana saham Rp 115 per lembar. Ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp 105 – 120 per lembar. 

MKAP mengincar dana segar Rp 68,2 miliar - Rp 78 miliar dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dana tersebut setara dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 650 juta saham atau 20%.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO saham ini setelah dikurangi biaya - biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan. Namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki seperti mesin, pompa, dan transmisi. 

 3. PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE)

Homeco Victoria Makmur mutuskan harga penawaran umum perdana saham Rp 148 per lembar. Ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp 136 - Rp 181 per lembar. 

  • Sebesar Rp 25 miliar dipergunakan untuk pelunasan sebagian utang perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang akan jatuh tempo
  • Sebesar Rp 25 miliar akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha perseroan kepada entitas anak PT Trisinar Indopratama (TSI) selaku entitas anak perseroan. Selanjutnya TSI akan menggunakan dana ini untuk melunasi sebagian utang TSI kepada BCA terhadap fasilitas dengan tingkat bunga yang paling tinggi.

Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja. Di antaranya namun tidak terbatas pada pembelian persediaan, persediaan bahan penunjang, persediaan barang dagang, pengiriman barang dagang, dan biaya pemasaran serta biaya operasional lainnya.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila