Wall Street Menghijau, S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Baru

Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
8/3/2024, 06.08 WIB

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Kamis (7/3), dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite kembali ke level rekor tertinggi. Adapun kenaikan Wall Street dipicu oleh harapan investor terhadap penurunan inflasi dan pertumbuhan di sektor teknologi.

Pada perdagangan kemarin, S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 1,03%, mencapai 5.157,36 poin, sementara indeks Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi melesat 1,51% menjadi 16.273,38 poin. Dow Jones Industrial Average terangkat sebanyak 130,30 poin atau 0,34%, menutup perdagangan di 38.791,35 poin.

 Saham-saham di sektor teknologi informasi dan layanan komunikasi memimpin S&P 500 menuju rekor tersebut. Saham Intel juga mencatatkan kinerja terbaik di indeks Dow dengan tumbuh lebih dari 3%.

 Investor menjadi optimistis setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan perkiraan inflasi dan pertumbuhan tahunan, meskipun bank tersebut mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan tersebut dianggap sebagai sinyal positif terkait perkembangan inflasi global.

 Adapun pengumuman dari ECB muncul setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyampaikan kepada Kongres  akan terjadi penurunan suku bunga tahun ini, pada Rabu (6/3).

Meskipun Powell menyatakan The Fed belum siap untuk segera melakukan pemotongan suku bunga, tetapi ia mengindikasikan kepada Komite Perbankan Senat bahwa bank sentral memiliki rencana untuk memulai langkah-langkah terkait inflasi.

 Kepala strategi teknikal di LPL Financial, Adam Turnquist mengatakan bahwa pasar sudah menduga hal tersebut. Akhirnya mereka mendengarnya langsung dari para pejabat the Fed.

 "Ini hanya menambah keyakinan bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi," kata Turnquist dikutip dari CNBC, Jumat (8/3). 

 Meskipun mengalami awal yang sulit, S&P 500 mencatat kenaikan 0,4% selama minggu ini. Nasdaq hampir stagnan, sementara Dow masih turun sekitar 0,8%.

 Performa Nasdaq didukung dari melesatnya saham Nvidia sekitar 4,5% atau melonjak lebih dari 12% selama minggu ini. Namun, saham Apple mengakhiri hari dengan sedikit penurunan, mencatat kerugian untuk sesi ketujuh berturut-turut.

 Para investor juga tengah menantikan laporan pekerjaan AS pada hari Jumat (8/3). Hal itu demi mendapatkan gambaran kondisi pasar tenaga kerja, yang tetap menunjukkan ketahanan meskipun terjadi kenaikan suku bunga.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila