Emiten Prajogo Pangestu Masuk FTSE Global Equity Index

BREN
Ilustrasi. Anak usaha Grup Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), masuk ke dalam Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity Index Quarterly periode Juni 2024.
Penulis: Dini Pramita
25/5/2024, 18.37 WIB

Anak usaha Grup Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), masuk ke dalam Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity Index Quarterly periode Juni 2024. FTSE Global Equity Index merupakan rangkaian indeks pasar saham yang disusun oleh London Stock Exchange (LSE), yang mencakup lebih dari 19 ribu saham di 49 negara.

FTSE menyebutkan perubahan Global Equity Index Juni 2024 akan mulai berlaku efektif pada Senin, 24 Juni 2024, atau setelah penutupan pasar saham pada Jumat, 21 Juni 2024. Sementara itu, saham-saham konstituen masih dapat mengalami perubahan hingga 7 Juni 2024 dan keputusan final akan diberikan pada 10 Juni 2024.

BREN yang saat ini menduduki posisi puncak dalam kapitalisasi pasar, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.505,9 triliun, masuk ke dalam perubahan indeks FTSE kategori large cap.

Direktur dan Corporate Secretary BREN Merly mengatakan, masuknya BREN ke dalam FTSE Global Equity Index disambut dengan sangat baik oleh perusahaan. Ia mengatakan capaian ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap strategi bisnis BREN jangka panjang yang siap mendukung transisi energi Indonesia menuju net zero.

Menurut dia, penambahan BREN ke dalam indeks FTSE dapat dilihat pula sebagai bentuk apresiasi dari pasar terhadap berbagai langkah ekspansif BREN. "Misalnya penambahan pembangkit tenaga angin kami yang menambah diversifikasi dari portfolio panas bumi kami," kata dia, Sabtu (25/5/2024).

BREN merupakan emiten publik yang masih langka di bursa saham Indonesia. Emiten ini bergerak di sektor energi baru terbarukan dengan portfolio terdiversifikasi di Indonesia.

Saham BREN saat ini menjadi salah satu penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menggeser Bank BCA yang selama beberapa tahun terakhir menjadi pemegang kapitalisasi pasar terbesar. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.505,9 triliun, BREN mampu menggeser BBCA yang memiliki market cap sebesar Rp 1.161,87 triliun.

Tak hanya BREN, emiten PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) yang bergerak dalam sektor teknologi dengan sub industri peralatan jaringan dan merupakan Partner Amazon AWS, juga masuk dalam FTSE Global Equity Index periode Juni 2024. MSTI masuk ke dalam kategori indeks small cap.

Sebelumnya, pada 18 September 2023, anak usaha Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masuk ke dalam penghuni FTSE Global Semi Annual Equity Index. Saat itu, Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk Adika Nuraga Bakrie mengatakan momen itu dimanfaatkan BUMI untuk memacu produksi.

BREN Alokasikan Belanja Modal Sekitar Rp 2 Triliun untuk Pengembangan Perusahaan

Pada 2024 ini, BREN mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun pada 2024 ini untuk berbagai kegiatan pengembangan perusahaan, yang akan dilakukan secara bertahap dari kuartal kedua hingga kuartal keempat 2024.

Pengembangan itu mencakup peningkatan kapasitas sebesar 116 MW di Wayang Windu, Salak, dan Darajat, yang saat ini masih menunggu perizinan dan dalam tahap negosiasi dengan kontraktor yang telah ditunjuk. "Kami berharap proses tersebut dapat diselesaikan pada bulan Juni 2024," tulis manajemen BREN dalam laporan hasil public expose insidentil di keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/5/2024).

Selain itu, belanja modal rutin akan digunakan untuk pengeboran sumur untuk menjaga ketersediaan uap dan perawatan berkala seperti Shutdown Turn Around (SDTA) yang akan dilakukan pada tahun ini.

Adapun manajemen telah merealisasikan belanja modal sebesar US$ 14 juta atau senilai Rp 224,89 miliar untuk persiapan kegiatan pengeboran, yang salah satunya di Darajat, Jawa Barat.