BEI Bocorkan Ada 10 AB yang Bakal Fasilitasi Transaksi Short Selling
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan bahwa sudah ada sepuluh Anggota Bursa (AB) yang akan menjadi sekuritas yang memfasilitasi transaksi short selling saham. Tak hanya itu, Bursa juga akan menerbitkan revisi aturan short selling pada Oktober mendatang.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyatakan ada sekitar sepuluh AB yang berminat menyediakan layanan short selling dan tengah dalam proses persiapan.Bursa juga memastikan kesiapan mereka dari sisi manajemen risiko, sistem, standar prosedur operasi (SOP), edukasi, dan penyediaan double pool untuk learning borrowing dari saham-saham yang akan masuk dalam transaksi short selling.
Short selling merupakan transaksi jual beli saham, di mana investor tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Dalam transaksi ini, investor akan meminjam saham dari pihak lain. Hal ini merupakan suatu praktik perdagangan saham yang kerap dilakukan oleh investor dengan tingkat risiko cukup tinggi.
Sejalan dengan itu, Irvan menyebutkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan POJK 6 Tahun 2024 mengenai pembiayaan transaksi efek oleh perusahaan efek bagi nasabah dan transaksi short selling oleh perusahaan efek.
"Menindaklanjuti hal tersebut BEI, saat ini kami sedang berdiskusi dengan OJK terkait peraturannya sendiri," jelas Irvan dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI, Rabu (26/6).
Short Selling akan Diterapkan Bertahap
Ia juga mengatakan penerapan short selling akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, Bursa Efek Indonesia akan melaksanakan intraday short selling selama empat tahun pertama.
Selain itu, BEI juga akan menyiapkan lisensi bagi anggota bursa yang ingin mendapatkan izin untuk memfasilitasi short selling. “Tapi saat ini hanya ada AB margin, tidak ada AB yang memiliki izin short selling,” ucapnya.
BEI juga akan memberikan edukasi kepada semua investor yang tertarik untuk melakukan short selling. Irvan mengatakan praktik short selling ini lazim dilakukan di bursa-bursa lain.
Irvan berharap bahwa kehadiran short selling dan intraday short selling ini dapat meningkatkan likuiditas transaksi dan likuiditas pasar, seperti yang sudah terbukti di bursa-bursa negara lain.
Berdasarkan pengalaman dari bursa-bursa tersebut, volume perdagangan saham dapat meningkat sekitar 2% hingga 17% dengan adanya short selling. Terkait dengan target, Irvan menyatakan bahwa BEI tidak ingin menetapkan target yang terlalu ambisius pada tahap awal ini.