Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 50,27 poin atau 0,69% ke level 7.270 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat (19/7). Saham-saham sektor bahan baku mencatatkan penurunan terbesar pada siang ini.
Pelaku pasar merespons pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya di angka 5%, lebih rendah daripada target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,2%.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 5,56 triliun dengan volume 7,53 miliar saham dan frekuensi sebanyak 616.492 kali. Sebanyak 192 saham menguat, 328 saham terkoreksi, dan 256 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 12.350 triliun.
Dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, sembilan sektor terpantau melemah. Saham-saham sektor bahan baku mencatat penurunan terbesar, yakni 1,55%. Saham emiten sektor tersebut yang berada di zona merah misalnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang merosot 2,18% ke level Rp 1.345 per lembar saham.
Di sisi lain, indeks sejumlah bursa saham Asia kompak melemah. Indeks Strait Times turun 0,81%, Nikkei tergelincir 0,33%, Hang Seng merosot 2,12%, dan Shanghai Composite turun tipis 0,08%.
Saham yang naik paling tinggi (top gainers):
- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 4,40% ke Rp 1.425
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 2,97% ke Rp 3.120
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 1,86% ke Rp 1.370
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,52% ke Rp 2.660
- PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 1,44% ke Rp 24.700
Saham yang turun paling dalam (top losers):
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 3,39% ke Rp 228
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 3,33% ke Rp 2.320
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 3,10% ke Rp 9.375
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 2,44% ke Rp 10.975
- PT Indosat Tbk (ISAT) turun 2,54% ke Rp 11.525