BEI Sebut 19 Anggota Bursa Berminat Dapatkan Izin Short Selling

Wahyu Dwi|Katadata
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman saat diawancari Katadata, Jakarta, Minggu (26/2). Iman Rachman optimis menghadapi tahun 2023, bursa saham Tanah Air akan tetap bertumbuh. Bahan bakar pertumbuhan itu akan disulut dari calon perusahaan tercatat yang ditargetkan otoritas bursa akan mencapai 57 pencatatan emiten baru dan bertumbuhnya jumlah investor pasar modal.
12/8/2024, 21.14 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan terdapat 19 anggota bursa yang berminat untuk mendapatkan izin transaksi short selling atau jual kosong. Otoritas bursa menargetkan implementasi short selling dilaksanakan pada kuartal empat 2024. 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, mengatakan saat ini pihaknya dengan OJK masih dalam tahap pembahasan mengenai peraturan bursa terkait short selling. 

"Saat ini BEI sedang melakukan pendampingan bagi anggota bursa yang berminat bisnis short selling untuk mendapatkan lisensi dari bursa," kata Iman dalam konferensi pers HUT Pasar Modal 2024, Senin (12/8). 

Iman berharap diimplementasikannya transaksi short selling meningkatkan transaksi harian 2% sampai 3%. Hal ini tercermin dari Bursa Malaysia, Thailand, dan Hongkong yang mengalami peningkatan transaksi harian 2% sampai dengan 17%. setelah menerapkan short selling.

"Kami melihat tujuan daripada short selling ini yang pertama adalah meningkatkan likuiditas," sebutnya.

Namun demikian, dia mengatakan, nantinya otoritas bursa akan melakukan tahap pengenalan sampai pendalaman untuk melihat dampak short selling bagi pasar. 

Short selling merupakan transaksi di mana si penjual tidak memiliki saham sehingga harus meminjam saham kepada perusahaan sekuritas atau kustodian untuk melakukan transaksi tersebut. Saat melakukan transaksi ini, penjual memiliki keyakinan bahwa harga saham tersebut akan turun sehingga ia bisa membeli kembali saham itu dengan harga lebih murah.

Saham yang sudah dibeli kembali akan dikembalikan kepada pemiliknya. Sementara, si penjual mengantongi keuntungan yang berasal dari selisih harga jual dan harga pembelian kembali saham tersebut. Transaksi ini menjanjikan keuntungan besar namun risikonya juga tinggi.

Pelaku (short seller) harus memiliki prediksi yang tepat agar bisa cuan saat membeli kembali saham yang dipinjam untuk transaksi short selling. Jika meleset, pelaku transaksi short selling bisa rugi besar karena harus membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi daripada harga penjualan.


Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail