Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), masih menjajaki rencana initial public offering atau IPO anak perusahaannya PT Chandra Daya Investasi. Manajemen TPIA membantah kabar IPO anak usahanya itu dalam waktu dekat.
General Manager of Legal & Corporate Secretary Chandra Asri Pacific Erri Dewi Riani menyatakan TPIA baru mulai menjajaki kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, sehingga prosesnya masih panjang.
"Namun terhadap hal ini masih dalam tahap pembahasan internal," kata Erri dalam keterangan resmi perseroan, Senin (19/8). TPIA menyatakan tentu saja akan tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal yang berlaku.
Erri mengatakan isu IPO tersebut tidak terkait informasi maupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Namun ia menyebut PT CDI merupakan salah satu motor pertumbuhan dari Chandra Asri Group, oleh karena bisnis infrastruktur ini merupakan bisnis dengan prospek yang baik.
TPIA membukukan rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 47,46 juta atau Rp 770,90 miliar (kurs: 16,241) pada semester I 2024.
Rugi tersebut membengkak sebanyak 7999,7% secara year on year (yoy) dibandingkan periode tahun lalu US$ 586 ribu atau Rp 9,5 miliar pada 2023. Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan TPIA juga tergerus menjadi US$ 866,49 juta atau Rp 14,08 triliun pada semester I 2024.
Perolehan tersebut anjlok 19,3% secara yoy dari periode yang sama sebelumnya US$ 1,07 miliar atau senilai Rp 17,45 triliun pada 2023.