Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi ke level baru, pergerakan tercatat naik 0,82% dan mencapai ke posisi 7.606 pada perdagangan Senin (26/8) sore, menandai pencapaian sepanjang masa atau all time high (ATH). Sebelumnya, IHSG sempat mencapai level tertinggi baru pada sesi perdagangan intraday pukul 09.09 WIB pagi, dengan kenaikan 0,86% dan mencatat angka 7.608.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, kenaikan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, baik dari global maupun domestik. Di tingkat global, rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga memberikan dampak positif terhadap pasar. Meskipun kondisi global tidak sepenuhnya kondusif, dengan adanya tantangan geopolitik yang masih ada, pengaruh tersebut tetap signifikan.
Di sisi lain, Iman juga mencatat bahwa pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) memberikan dampak yang cukup besar terhadap indeks. Keputusan dan perkembangan politik di AS turut mempengaruhi sentimen investor dan berkontribusi pada lonjakan IHSG. Dengan berbagai faktor tersebut, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan rekor baru yang menegaskan kekuatan dan daya tariknya di pasar global.
“Jadi mudah-mudahan faktor domestik juga bagus, artinya persepsi orang terhadap kondisi politik kita juga mendukung IHSG,” kata Iman di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 12,25 triliun dengan volume 16,57 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.151.968 kali.
Sebanyak 360 saham menguat, 219 saham terkoreksi, dan 217 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 12.921 triliun.
Tak hanya itu dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, delapan sektor terpantau terapresiasi. Saham-saham properti mencatat kenaikan terbesar yakni 2,01%. Adapun sektor tersebut yang berada di zona hijau yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 1,94% ke level Rp 1.315 per lembar saham.
Di sisi lain, bursa saham Asia justru didominasi menguat. Indeks Hang Seng naik 1,06%, Shanghai Composite terangkat tipis 0,04%, dan Straits Times terapresiasi 0,21%. Sedangkan Nikkei turun 0,66%.
Saham top gainers:
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 6,63% ke Rp 354
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,91% ke Rp 5.300
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 2,91% ke Rp 9.725
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,38% ke Rp 5.525
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 1,58% ke Rp 8.050
Saham top losers:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,89% ke Rp 52
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 1,40% ke Rp 2.810
- PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) naik 1,69% ke Rp 350
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2% ke Rp 15.900
- PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) 2,96% ke Rp 820