BEI Revisi Bobot IHSG: AMMN Naik, BBRI Turun, ini Kata Analis

Katadata/Nur Hana Putri Nabila
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa atau all time high di level 7.606,20 poin setelah ditutup menguat 0,82% pada Senin (26/8).
27/9/2024, 10.55 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi minor terhadap bobot Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk periode 1 Oktober hingga 31 Desember 2024. Dalam evaluasi ini, sejumlah saham mengalami perubahan bobot yang signifikan. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan peningkatan bobot terbesar sebesar 1,41% poin, sehingga bobotnya kini mencapai 5,42%.

Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penurunan bobot tertinggi sebesar -0,96% poin, yang menjadikannya memiliki bobot sebesar 9%. Perubahan ini akan mempengaruhi komposisi IHSG dan dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi mereka.

Menurut Tim Stockbit Sekuritas, perubahan bobot tersebut dapat mempengaruhi investor. Khususnya investor institusi yang menjadikan IHSG sebagai tolok ukur, serta investor pasif yang mengikuti pergerakan IHSG. 

Sejak pengumuman pembobotan terbaru pada 24 September 2024, Stockbit Sekuritas menilai harga saham BBRI turun hingga 9% hingga 26 September 2024. Adapun aliran dana asing keluar mencapai Rp 4,1 triliun. Kemudian, Stockbit Sekuritas juga mencatat bahwa sebagian saham free float BBRI belum dimasukkan dalam perhitungan bobot IHSG.

“Oleh karena itu, jika bobot BBRI ke depannya turun akibat penurunan harga saham, maka pembobotan BBRI masih dapat naik kembali,” tulis tim Stockbit Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (27/9). 

Tim Stockbit Sekuritas menyampaikan dalam menetapkan bobot suatu saham dalam IHSG, BEI menggunakan free float adjusted index dan menerapkan batas maksimal (cap) sebesar 9%. Dalam evaluasi sebelumnya pada Juni 2024, BBRI mendapatkan peningkatan bobot dari 6,75% menjadi 9%.

Namun, kenaikan harga saham BBRI dalam tiga bulan terakhir menyebabkan bobotnya naik menjadi 9,96% sebelum evaluasi pada September 2024 dilakukan.

Adapun turunnya bobot BBRI dalam evaluasi pada September 2024 didorong oleh penerapan batas maksimal (cap) sebesar 9%. Sebelumnya, jumlah saham free float BBRI yang dihitung pada evaluasi Juni 2024 adalah 60 miliar saham, setara dengan batas maksimum bobot 9% pada saat itu.

Namun, Stockbit Sekuritas menyebut jumlah saham free float BBRI yang dihitung pada evaluasi September 2024 turun menjadi 54,6 miliar saham dan telah mencapai bobot maksimum 9%.

Selain AMMN, emiten yang mengalami kenaikan bobot terbesar pada evaluasi September 2024 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan naik 20 percentage point dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik 0,12 percentage point.

Di sisi lain, emiten yang mengalami penurunan bobot terbesar setelah BBRI adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 0,10 percentage point) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TKM) turun 0,06 percentage point.

Evaluasi berikutnya atas indeks IHSG akan dilakukan pada Desember 2024, dengan periode efektif 1 Januari–31 Maret 2024.

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila