Menakar Daya Tarik Saham Indosat (ISAT) Usai Stock Split

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang pria melintas di depan gedung Indosat, Jakarta Pusat (20/2)
16/10/2024, 15.58 WIB

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi positif untuk saham PT Indosat Tbk (ISAT) setelah emiten operator telekomunikasi itu melakukan stock split.

Senior Investment Information di Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyoroti bahwa meskipun telah melaksanakan stock split, kinerja saham Indosat tetap menunjukkan likuiditas yang baik. Ia menegaskan bahwa menjaga likuiditas adalah hal yang sangat penting, dan dia optimis bahwa likuiditas ISAT akan semakin meningkat ke depannya.

Nafan juga menjelaskan bahwa tujuan dari stock split ini tidak hanya untuk meningkatkan likuiditas, tetapi juga untuk menarik lebih banyak investor untuk membeli saham ISAT.

Kinerja perusahaan dalam hal pendapatan dan laba bersih juga menunjukkan hasil yang positif, yang menjadi indikasi kuat bagi investor untuk mempertimbangkan saham ini.

Tak hanya itu, Nafan juga menyampaikan bahwa tujuan dari stock split ini bukan hanya untuk meningkatkan likuiditas, tetapi juga untuk menarik lebih banyak investor untuk membeli saham ISAT. Seiring dengan hal tersebut, ia juga mencatat bahwa kinerja ISAT, baik dari pendapatan maupun laba bersih, masih menunjukkan hasil yang positif. 

Mirae Asset Sekuritas juga merekomendasikan kepada investor untuk accumulative buy di target harga Rp 2.710 per lembar saham.

“Bertumbuh sering dengan adanya peningkatan permintaan akan layanan broadband connectivity,” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (16/10). 

Adapun pada perdagangan saham siang ini, Rabu (16/10) saham ISAT terpantau turun 0,40% ke level Rp 2.480 per lembar saham pukul 14.37 WIB. Volume yang diperdagangkan tercatat 10,65 juta dengan nilai transaksi Rp 26,55 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 79,98 triliun.

Sementara apabila melihat tren pergerakannya, saham ISAT terkoreksi 0,30% dalam seminggu terakhir dan tergelincir 7,07% dalam sebulan terakhir. Namun secara year to date (ytd) sahamnya terpantau menguat 5,81%.

Kinerja Semester I 2024

PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 2,73 triliun selama semester pertama 2024. Laba tersebut naik 43,3% dari periode yang sama sebelumnya Rp 1,90 triliun.  

Sejalan dengan kenaikan laba, pendapatan perusahaan juga ikut terkerek 13,4% menjadi Rp 27,97 triliun. Sebelumnya Indosat membukukan pendapatan Rp 24,67 triliun pada periode yang sama sebelumnya 2023.

Manajemen Indosat menyebut kontribusi pendapatan usaha Indosat dari layanan seluler, multimedia interaktif, data dan internet (MIDI), serta telekomunikasi tetap masing-masing sebesar 84,4%, 14,0%, dan 1,6%. 

Hal ini diikuti kenaikan pendapatan dari sejumlah bisnis perusahaan.  

  • Pendapatan seluler naik 11,4% secara tahunan (yoy) terutama didorong kenaikan pendapatan dari layanan data, meskipun terjadi penurunan dalam pendapatan dari layanan telepon dan jasa nilai tambah. 
  • Pendapatan dari MIDI naik 29,3% yoy didorong oleh kenaikan pendapatan dari internet tetap, konektivitas tetap, dan layanan IT. 
  • Pendapatan dari Telekomunikasi Tetap turun 1,9% yoy karena penurunan pendapatan dari layanan telepon internasional.
 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila