Emiten Grup Astra UNTR Akuisisi Perusahaan Geothermal Rp 1,25 T

Nur Hana Putri Nabila (Katadata)
Ilustrasi
18/10/2024, 11.46 WIB

Emiten grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) merampungkan akuisisi PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan energi panas bumi atau geothermal. Langkah ini dilakukan melalui anak usaha UNTR, yaitu PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang semakin memperkuat posisi perusahaan di sektor energi terbarukan.

Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menjelaskan, proses ini melibatkan pembelian saham dari beberapa perusahaan besar internasional seperti Merit Power Holdings, Axia Power Holdings, Tohoku Power Investment Company, dan INPEX Geothermal, Ltd., yang semuanya berperan penting dalam pengembangan energi panas bumi.

"EPN harus memenuhi berbagai persyaratan ketat sebelum akuisisi dapat diselesaikan. Setelah seluruh pihak memenuhi komitmennya, EPN akhirnya merampungkan pembayaran senilai lebih dari USD 80 juta atau sekitar Rp 1,25 triliun," kata Sara dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (18/10).

Ia menjelaskan, akuisisi ini menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk memperkuat kehadirannya di sektor energi bersih yang semakin berkembang.

Penyelesaian akuisisi ini bukan hanya langkah ekspansi, tetapi juga langkah EPN untuk berkontribusi pada perkembangan energi terbarukan global, khususnya di bidang energi panas bumi.

UNTR Serius Garap EBT

PT United Tractors Tbk (UNTR) semakin serius menggarap bisnis energi baru terbarukan (EBT). Setelah berinvestasi di sektor geothermal (panas bumi), perusahaan melirik pengembangan energi surya.

Direktur United Tractors Edhie Sarwono mengatakan emiten alat berat itu menunjukkan komitmennya di sektor energi terbarukan lewat investasi besar di sektor panas bumi. Perusahaan menyiapkan investasi hingga triliunan rupiah untuk bisnis EBT.

Di samping potensi panas bumi, Edhie mengatakan, United Tractors juga melihat potensi energi surya. Namun, ia menegaskan transisi ini tidak akan langsung menggantikan seluruh bisnis yang ada saat ini.

Ia menyebut hal ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah mengenai porsi energi terbarukan di Indonesia, yang harus disesuaikan dengan investasi yang sudah dilakukan oleh PLN dan pihak lainnya. Karena itu, perusahaan berupaya mencari keseimbangan dengan mengikuti kebijakan pemerintah dan kondisi pasar yang ada.

Masuknya Astra ke bisnis geothermal makin memanaskan bisnis pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) bersama perusahaan besar lainnya di sektor ini seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), hingga PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui PT Medco Geopower Sarulla.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah