Tiga Hari Beruntun Cetak Rekor Tertinggi, Saham AADI Melonjak hingga 72%

Dok. Adaro Andalan Indonesia
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12).
9/12/2024, 14.39 WIB

Saham emiten yang terafiliasi dengan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), menembus rekor tertinggi atau auto reject atas (ARA) selama tiga hari beruntun sehingga melonjak 72%. Kenaikan harga saham tersebut terjadi sejak AADI mencatatkan sahamnya melalui initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12). 

Berdasarkan penutupan perdagangan saham sesi pertama hari ini, Senin (9/12), harga saham AADI menyentuh ARA atau batas tertinggi setelah melesat 19,75% ke level Rp 9.550 per lembar saham. Volume saham AADI yang diperdagangkan tercatat 37,10 juta dengan nilai transaksi Rp 354,29 miliar. Nilai kapitalisasi saham AADI melonjak menjadi Rp 74,36 triliun. 

Pada perdagangan Jumat (6/12), harga saham AADI terpantau melesat 19,92% atau 1.325 poin ke level Rp 7.975 per lembar saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 317,8 ribu saham dengan nilai transaksi Rp 2,53 miliar, dan frekuensinya 115 ribu. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 62,11 triliun.  

Melejit Sejak IPO

Pada saat IPO, harga saham emiten batu bara ini melesat 19,82% atau 1.100 poin ke level Rp 6.650 per lembar dan menyentuh ARA sesaat setelah perdagangan dibuka. Volume saham yang diperdagangkan tercatat mencapai 167,4 ribu saham dengan nilai transaksinya Rp 1,11 miliar.

Frekuensi perdagangan saham AADI tercatat sebanyak 674 kali, sedangkan kapitalisasi pasar emiten ini mencapai Rp 51,79 triliun. Apabila diakumulasi, sejak IPO hingga perdagangan hari ini, kapitalisasi pasar saham AADI telah melonjak Rp 10,32 triliun.

ARA merupakan batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek. Adapun AADI menjadi emiten ke-40 di bursa pada tahun ini dan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.  

Dalam IPO, perusahaan mematok harga saham perdana sebesar Rp 5.550 per lembar. Nilai ini merupakan batas tengah dari harga book building di rentang Rp Rp 4.590-Rp 5.900 per lembar.

AADI melepas sebanyak 778,68 juta saham atau setara 10,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Dari aksi korporasi tersebut anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) meraup dana segar bernilai jumbo sebesar Rp 4,32 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila