Waspada Penurunan IHSG Beberapa Hari ke Depan, Analis Jagokan ARTO hingga SMGR
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi terkoreksi pada perdagangan Kamis (12/12). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh data inflasi AS.
Phintraco Sekuritas menyatakan pasar selanjutnya menantikan data inflasi dari sisi produsen di November 2024 yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2,6% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya 2.40% yoy. Kombinasi dua data inflasi baik dari sisi produsen maupun konsumen, akan menjadi perhatian utama The Fed dalam merumuskan kebijakan suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Sementara dari Eropa, pasar menantikan rilis data suku bunga ECB yang diperkirakan akan dipangkas menjadi 3,15% yoy dari 3,4% yoy. Tujuan ECB melanjutkan tren pemangkasan suku bunga di tahun ini adalah untuk menstimulus perekonomian.
"Waspadai potensi penurunan jangka pendek ke kisaran 7.400-7.450 dalam beberapa hari kedepan," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (12/12).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
MNC Sekuritas mewaspadai potensi koreksi dari IHSG, dengan rentang area 7.409-7.437 sebagai area koreksi terdekatnya. Selanjutnya, IHSG diperkirakan akan berpeluang menguat ke area 7.578 usai terkoreksi. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.283 sampai 7,041. Sementara resisten berada di 7.595 sampai 7.654.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.570-2.640. Lalu buy on weakness pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 4.930-5.073.
Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan rentang 1.015-1.065. Serta speculative buy saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan rentang 298-304.