IHSG Diprediksi Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Saham ISAT hingga BUMI

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Pekerja membersihkan lantai di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024).
13/12/2024, 06.42 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi terkoreksi pada perdagangan Jumat (13/12).  Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh wacana kebijakan stimulus ekonomi Cina dan pengumuman suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).

Phintraco Sekuritas menyatakan salah satu sentimen eksternal berasal dari hasil annual economic work conference di Cina pada Selasa (11/12) dan Kamis (12/12). Dalam konferensi tersebut, pemerintah Cina kembali menegaskan peluang stimulus lanjutan yang lebih besar di sisi fiskal dan moneter, untuk mendorong pemulihan ekonomi negara tersebut.

Kabar mengenai rencana stimulus Cina umumnya diikuti aliran modal keluar asing dari Indonesia dan pelemahan IHSG. Akan tetapi, pergerakan ini umumnya bersifat temporer dan jangka pendek.

Sementara dari Eropa, pasar menantikan rilis data suku bunga ECB yang diperkirakan akan dipangkas menjadi 3,15% year on year (yoy) dari 3,4% yoy. Tujuan ECB melanjutkan tren pemangkasan suku bunga di tahun ini adalah untuk menstimulus perekonomian.

"Level terkoreksi sampai dengan 7.350 masih dapat diberikan bagi IHSG, sebelum kembali ke tren penguatan," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (13/12).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Indosat Tbk (ISAT), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Vale Indoeia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Central Omega Resources Tbk (DKFT).

Sementara itu, MNC Sekuritas mencermati adanya potensi lanjutan koreksi IHSG untuk menguji rentang 7.344-7.374 terlebih dahulu. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di  7.283 sampai 7,041. Sementara resisten berada di 7.595 sampai 7.654.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dengan rentang harga 795-815. Lalu buy on weakness pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan rentang harga 8.825-9.175.

Rekomendasi selanjutnya speculative buy saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan rentang 430-438. Serta speculative buy saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan rentang 143-145.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail