PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), emiten tambang emas milik konglomerat Garibaldi Thohir (Boy Thohir), menargetkan produksi puncak emas di Pani, Gorontalo mencapai 500 ribu ounces. Produksi perdana dari proyek tambang Pani ini rencananya akan dimulai pada awal 2026.
Chief External Affairs Merdeka Copper Gold, Boyke Poerbaya Abidin mengatakan, kapasitas produksi proyek Pani sudah sebanding dengan tambang emas berskala menengah hingga besar. Dengan kata lain, tingkat produksinya dapat disejajarkan dengan perusahaan tambang emas skala menengah hingga besar.
“Bukan lagi kecil tapi menengah besar,” kata Boyke saat media gathering Merdeka Copper Gold di Jakarta, Senin (16/12).
Boyke juga mengungkapkan bahwa Merdeka Copper Gold menargetkan tambahan produksi emas dari proyek emas Pani di Gorontalo sekitar 300 ribu ounces per tahun. Rencana produksi ini akan dilaksanakan melalui tiga tahap pengembangan.
“Produksi per tahunnya itu di 300 ribu ounces,” ujar Boyke.
Ia menjelaskan bahwa produksi perdana akan dimulai dengan kapasitas sekitar 150 ribu ounces per tahun. Tambang Pani ini, kata Boyke, setelah mulai berproduksi, akan memanfaatkan sumber daya yang mencapai 6,9 juta ounces.
Adapun terkait tingginya harga emas, GM Corporate Communication Merdeka Copper, Tom Malik, menjelaskan bahwa meskipun harga emas tinggi, hal ini tidak serta-merta membuat perusahaan meningkatkan produksi secara drastis.
Ia menyebut produksi emas MDKA tetap bergantung pada berbagai faktor, seperti perizinan, dokumen AMDAL, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), serta kapasitas tambang dan pabrik yang dimiliki.
"Sayangnya enggak bisa (ngegas produksi),” tambahnya.
Sebelumnya Merdeka Copper Gold awalnya menargetkan proyek tambang emas baru ini dapat memulai commissioning pada akhir 2025. Perusahaan telah menaikkan plafon pinjaman untuk anak usahanya, PT Pani Bersama Jaya (PBJ), dari US$ 125 juta menjadi US$ 260 juta guna mendukung pengembangan tambang emas primer tersebut.
Berdasarkan perjanjian, MDKA menyetujui tambahan pembiayaan sebesar US$ 135 juta, sehingga totalnya meningkat menjadi US$260 juta atau sekitar Rp4 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).
Dengan total sumber daya mineral sebesar 303,1 juta ton bijih yang mengandung 6,9 juta ons emas, proyek emas Pani, dinilai sebagai tambang emas berbiaya rendah dengan umur panjang. Adapun sejak 2022, MDKA telah menginvestasikan sekitar US$ 114 juta untuk kegiatan definisi sumber daya, pengujian metalurgi, dan pembangunan infrastruktur.