Sempat Anjlok di Hari Perdana IPO, MR DIY Tetap Targetkan Seribu Toko di 2025
Saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) sempat mengalami auto reject bawah (ARB) atau menyentuh titik terendah, anjlok 24,55% ke level Rp 1.550 pada pembukaan perdagangan pagi ini. Meskipun sempat terpuruk, pergerakan saham Mr DIY itu terus mengalami penguatan hingga penutupan perdagangan ke level 1.690.
Menanggapi respon pasar tersebut, Head of Marketing Communication MR DIY Indonesia, Ria Sutrisno, menyampaikan bahwa perusahaan tetap berencana melakukan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia setelah IPO. Ia menyebut langkah ini diambil untuk memenuhi komitmen MR. DIY dalam menyediakan peralatan rumah tangga dan meningkatkan aksesibilitas bagi keluarga di seluruh Indonesia.
Menurutnya, rencana pembukaan toko baru akan disesuaikan dengan dinamika pasar dan kebutuhan di setiap daerah. Hingga saat ini, kata Ria, MR DIY telah memiliki lebih dari 900 toko di seluruh Indonesia.
“Mungkin kedepannya kita akan bisa terus tumbuh sampai mungkin di atas 1.000 toko dalam beberapa tahun ke depan,” ucap Ria kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/12).
Ria menyebutkan bahwa kenaikan PPN jadi 12% tahun depan merupakan tantangan yang akan dihadapi oleh seluruh pelaku industri. Demi mengantisipasi hal itu, ia mengatakan perusahaan telah mempersiapkan strategi bisnis yang matang untuk tetap fokus memberikan pelayanan terbaik bagi keluarga Indonesia dan pelanggan.
Selain itu, perusahaan berkomitmen menyampaikan kinerja secara transparan dan teratur sesuai dengan peraturan OJK dan BEI kepada pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya. Ria juga menegaskan strategi utama perusahaan adalah menghadirkan inovasi-inovasi baru melalui layanan yang ada.
“Agar kami bisa melayani masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Presiden Direktur MR. DIY, Edwin Cheah, sebelumnya mengungkap rencana perusahaan untuk mendorong pertumbuhan dan ekspansi besar-besaran dalam waktu dekat. Salah satu fokus utamanya dengan membuka lebih banyak jaringan toko di berbagai daerah agar semakin banyak keluarga di Indonesia menikmati produk rumah tangga berkualitas dengan harga terjangkau.
Melalui strategi tersebut, MR. DIY berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor ritel rumah tangga. Langkah ini juga diharapkan dapat mendekatkan perusahaan dengan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Dari segi prospek bisnis, industri ritel non-grocery di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan pertumbuhan ekonomi stabil, peningkatan pendapatan masyarakat, serta urbanisasi yang terus berlangsung, sektor ini diperkirakan tumbuh rata-rata 8% per tahun hingga 2028.
"Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini," ujar Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (3/12).