Gerak Wall Street Berfluktuasi, Terpengaruh Keputusan The Fed dan Isu Inflasi

Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
9/1/2025, 05.58 WIB

Indeks bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan hari Rabu (8/1). Pergerakan ini dipengaruhi oleh sikap investor yang menilai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve di tengah lajunya inflasi.

S&P naik 0,16% dan ditutup di 5.918,25 dan Dow Jones Industrial Average tumbuh 106,84 poin atau 0,25% dan berakhir di 42.635,20. Sementara Nasdaq Composite turun tipis 0,06% menjadi 19.478,88. Ketiga indeks utama ini tengah menuju kerugian mingguan kedua berturut-turut.

Risalah dari pertemuan The Fed bulan Desember menunjukkan hampir semua anggota komite melihat risiko inflasi yang lebih tinggi. Hal itu membuat investor khawatir bahwa penurunan suku bunga tahun ini mungkin tidak sebanyak yang diharapkan.

"Ketika membahas prospek kebijakan moneter, para peserta menyatakan Komite sudah berada di atau hampir mencapai titik tepat untuk memperlambat laju pelonggaran kebijakan," demikian isi notulen rapat The Fed yang dikutip Kamis (9/1).  

Imbal hasil obligasi, yang sebelumnya meningkat karena spekulasi bahwa rencana tarif dan pajak Presiden terpilih Donald Trump dapat memicu lonjakan inflasi, berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan Rabu. Suku bunga pada obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sempat menyentuh 4,7%, mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir April.

Setelah menganalisis berbagai data ekonomi minggu ini, investor kini menunggu laporan gaji bulan Desember yang akan dirilis pada hari Jumat. Kepala Ekonom LPL Financial, Jeffrey Roach, mengatakan para analis semakin kesulitan untuk membuat prediksi mengenai tingkat suku bunga, pertumbuhan, dan inflasi karena ketidakpastian terkait kebijakan-kebijakan Trump yang terus berkembang.

"Pasar bisa fluktuasi jika ada kejutan usai rilisnya laporan gaji pada hari Jumat,” kata Roach, dikutip CNBC, Kamis (9/1).

Merujuk laporan terbaru, Palantir merosot hingga 2,5%. Padahal perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan dengan kenaikan terbesar di S&P 500 pada 2024 dengan terbang lebih dari 340% untuk tiga hari berturut-turut. Sementara itu, pembuat chip Advanced Micro Devices (AMD) anjlok 4,3% setelah mendapat penurunan peringkat dari HSBC.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila