BBRI Anjlok ke Rp 3.800, Keluar dari Top Lima Market Cap Terbesar di BEI

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini di level 7.059,65 atau turun 248,47 poin (3,40 persen).
14/1/2025, 17.45 WIB

Emiten perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terdepak dari deretan top lima market cap atau kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun pada perdagangan saham sore ini, BBRI ditutup merosot 1,30% ke level Rp 3.800 per lembar saham. 

Volume yang diperdagangkan tercatat 291,25 juta dengan nilai transaksi Rp 1,12 triliun dan kapitalisasi pasarnya turun mencapai Rp 575,92 triliun. Apabila melihat tren pergerakan sahamnya, BBRI terkoreksi 6,86% secara year to date (ytd). Kemudian dalam seminggu terakhir saham perbankan BUMN itu merosot 24%, dan anjlok 24% dalam tiga bulan terakhir. 

Sedangkan emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menduduki pucuk dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.291 triliun. Di posisi kedua, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kapitalisasi sebesar Rp 1.174 triliun. 

Kemudian diikuti oleh emiten batu bara milik Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berada di peringkat ketiga dengan nilai pasar mencapai Rp 679,17 triliun. Lalu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) kapitalisasi sebesar Rp 594,65 triliun. Terakhir PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 583,95 triliun.

Berikut top kapitalisasi pasar di BEI:

No.Nama PerusahaanMarket Cap
1PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)Rp 1.291 triliun
2PT Bank Central Asia Tbk (BBCARp 1.174 triliun
3PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Rp 679,17 triliun
4PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN)Rp 594,65 triliun
5PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)Rp 583,95 triliun

Di samping itu, saham BBRI terpantau ramai dijual investor asing hingga mencapai Rp 507,8 miliar pada Senin (13/1). Adapun pada minggu lalu, BBRI juga menduduki peringkat pertama yang dilego asing. Bahkan jika dikalkulasikan asing menjual saham pelat merah itu mencapai Rp 1,1 triliun selama sepekan. 

Sementara menurut Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnubroto, BRI tengah menghadapi isu Non-Performing Loan (NPL), sehingga sentimen terhadap saham BBRI belum positif. 

Meskipun begitu, ia menyarankan untuk rekomendasi jangka panjang, Mirae Asset Sekuritas masih mempertimbangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ia menilai dari segi likuiditas, BCA lebih unggul.

“Sisi pertumbuhan kredit itu bisa Bank Mandiri,” kata Rully kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1). 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila