Nama Sunarso Menguat di Bursa Dirut BSI (BRIS), Seperti Apa Rekam Jejaknya?
Nama mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso menguat untuk menduduki kursi kosong PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Kabar itu seiring dengan rencana BSI menggelar Rapat Umum Perdana Saham (RUPS) yang diselenggarakan hari ini, Jumat (16/5).
Salah seorang sumber Katadata.co.id yang mengetahui proses pergantian pimpinan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara mengatakan nama Sunarso menguat lantaran latar belakangnya yang panjang di industri perbankan. Sunarso sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kini posisinya digantikan oleh Hery Gunardi yang sebelumnya menjadi Dirut BSI.
“Nama terkuat Pak Sunarso, tukeran saja itu,” kata sumber tersebut pada Jumat (16/5).
Ihwal pergantian Dirut BSI ini menjadi salah satu mata acara dalam RUPS yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta. Saat ini kursi Direktur Utama BSI kini kosong lantaran ditinggalkan Hery Gunardi yang mundur setelah ia ditunjuk menjadi Dirut BRI.
Selain posisi dirut, tiga posisi direksi juga kosong. Untuk sementara, BSI menunjuk Bob Tyasika Ananta sebagai pelaksana tugas Dirut. Sementara itu, Suanrso mengatakan belum mendapat pemberitahuan ihwal posisi terbaru di kursi Dirut BSI yang disebut mengarah pada namanya.
"Saya tidak tahu," kata Sunarso kepada Katadata.co.id.
Menjelang RUPS, sebelumnya beberapa nama muncul untuk mengisi posisi Direktur Utama yang ditinggalkan Hery Gunardi. Kabar yang beredar di internal perusahaan terdapat tiga nama yang kini dipertimbangkan untuk mengisi posisi Dirut.
Sumber Katadata.co.id membenarkan kandidat yang kini muncul untuk mengisi posisi BSI tidak hanya berasal dari internal tetapi juga dari eksternal. Ia bahkan mengkonfirmasi terdapat nama bankir senior yang sudah berpengalaman memimpin bank pelat merah. Meski begitu ia tidak menyebutkan dengan detail nama kandidat tersebut.
Dari jajaran internal, nama yang masuk di bursa Dirut BSI adalah Bob Tyasika Ananta yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI, dan Zaidan Novari yang menjabat Direktur Wholesale Transaction Banking BSI.
Sementara itu dari kalangan eksternal, selain Sunarso juga ada nama Anggoro Eko Cahyo yang kini menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan. Sosok lain yang juga muncul adalah seorang bankir dengan latar belakang dari Bank DKI.
Menanggapi pergantian Dirut BSI ini, Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menilai sosok yang layak menduduki posisi Direktur Utama BSI harus figur yang profesional. Ia menyebut sosok yang ditunjuk harus memiliki pengalaman, dan memiliki rekam jejak yang baik.
Menurut Budi, idealnya pengganti Hery Gunardi adalah sosok yang sudah dikenal luas di industri perbankan, baik dari kalangan internal maupun eksternal. Ia juga menyebut sosok yang pantas juga perlu memiliki latar belakang perbankan, kredibilitas tinggi, serta mendapat kepercayaan dari pasar.
“Asal jangan ya politikus atau titipan, itu aja,” kata Budi ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (15/5).
Profil Sunarso yang Jadi Kandidat Kuat Dirut BSI
Sunarso adalah bankir senior yang dikenal luas di industri perbankan nasional. Ia terakhir menjabat sebagai Direktur Utama BRI, sebelum posisinya digantikan oleh Hery Gunardi. Jabatan Dirut BRI sudah ia pegang sejak dipilih di RUPS pada 2019.
Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, pada 1959 ini menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Ia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Administrasi Bisnis di Universitas Indonesia dan mengikuti sejumlah program kepemimpinan di luar negeri, termasuk di Stanford University dan Harvard Business School.
Karier Sunarso di dunia perbankan dimulai dari PT Bank Dagang Negara, lalu melesat saat ia bergabung dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Di sana, ia menjabat sebagai Direktur Mikro dan Ritel hingga 2015. Ia kemudian dipercaya menjadi Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama dan kemudian Direktur Utama BRI.
Selama kepemimpinannya di BRI, Sunarso dikenal sebagai tokoh yang mendorong transformasi digital dan memperkuat fokus perseroan pada segmen ultra mikro. Ia juga berperan dalam membentuk Holding Ultra Mikro yang melibatkan BRI, Pegadaian, dan PNM.