IHSG Berpeluang Naik, Analis Rekomendasikan Saham AALI, ASII hingga INDY 

Katadata/Fauza Syahputra
Pengunjung berada di dekat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Penulis: Karunia Putri
2/12/2025, 06.17 WIB

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan diramal naik pada perdagangan hari ini, Selasa (2/12). Analis merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII) hingga PT Indika Energy Tbk (INDY).

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai IHSG berpeluang naik pada perdagangan hari ini, setelah ditutup naik 0,47% ke level 8.548 di perdagangan kemarin. Menurut dia, secara teknikal, indeks masih berada dalam fase uptrend.

“Di sisi lain, adapun MA20&60 berada dalam positive crossover, indikator RSI berpotensi membentuk pola golden cross, disertai kenaikan volume,” kata Nafan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (2/12).

Dari sisi eksternal, pasar menyoroti peningkatan probabilitas menjadi hampir 88% terkait pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember. Pada saat bersamaan, investor mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut telah menentukan kandidat Ketua The Fed berikutnya, meski belum menyebutkan nama.

Menurut laporan terbaru, daftar kandidat yang dipertimbangkan mencakup penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, dan Anggota Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia menyebut ekonomi Indonesia memiliki fondasi kuat untuk tumbuh di tengah ketidakpastian global. BI menilai ada tiga kunci untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi pada 2026 yaitu optimisme, upaya maksimal seluruh pihak dan sinergi antar-lembaga.

Ia memperkirakan level support IHSG berada di 8.506 dan 8.448. Sementara level resistance berada di 8.600 dan 8.666.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.

Nafan kemudian memberikan tiga rekomendasi saham yang dapat diperhatikan investor, yakni:

  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), beli di level 7.500 - 7.700 dengan target harga ke level 7.800, 7.950 dan 8.525 
  • PT Astra International Tbk (ASII), beli di level 6.275 - 6.475 dengan target harga ke level 6.500, 6.600 dan 6.875 
  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NKCL), beli di level 1.000 - 1.040 dengan target harga ke level 1.045, 1.120 dan 1.175.

Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal IHSG masih berpotensi bergerak konsolidatif. Penyempitan histogram positif pada indikator MACD serta Stochastic RSI yang mulai mengarah ke area oversold menjadi sinyal bahwa indeks kemungkinan besar akan bergerak dalam rentang sempit pada kisaran 8.500–8.600.

Dari kawasan, bursa saham Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (1/12). Pergerakan ini dipengaruhi oleh data PMI manufaktur Tiongkok yang kembali berada di zona kontraksi, turun ke level 49,9 pada November 2025 dari 50,6 pada bulan sebelumnya. 

Sentimen pasar juga terarah pada rilis serangkaian data ekonomi global, termasuk angka kepercayaan konsumen Jepang yang diperkirakan meningkat ke 36,1 pada November dari 35,8 pada Oktober. Sementara itu, dari Eropa, inflasi Euro Area untuk November 2025 diperkirakan tetap stabil di kisaran 2,1% secara tahunan.

Phintraco Sekuritas kemudian memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini, antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri