Profil Robinhood, Raksasa Fintech AS yang Masuk RI Lewat Akuisisi Buana Capital
Robinhood Markets, Inc resmi memasuki pasar Indonesia melalui akuisisi PT Buana Capital Sekuritas dan PT Pedagang Aset Kripto. Perusahaan finansial teknologi raksasa asal Amerika ini menilai Indonesia sebagai salah satu pasar saham dan aset digital yang menarik dengan jutaan investor muda.
“Kami menantikan kesempatan untuk menghadirkan layanan inovatif yang selama ini dipercaya oleh jutaan pengguna Robinhood di seluruh dunia," ujar VP dan GM Futures dan International di Robinhood, JB Mackenzie, melalui siaran pers di Jakarta, Senin (8/12).
Kedua akuisisi ini masih harus melalui persyaratan penutupan transaksi sebagaimana mestinya, termasuk persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator terkait lainnya.
Seluruh transaksi akuisi ditargetkan selesai pada paruh pertama tahun 2026. Namun, pemegang saham mayoritas Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis bagi Robinhood setelah transaksi rampung.
Profil Robinhood Markets
Robinhood Markets Inc. adalah perusahaan teknologi finansial yang berbasis di California. Perusahaan ini adalah broker dengan perdagangan bebas komisi. Dengan menggunakan platform berbasis web dan selulernya, investor dapat membeli dan menjual saham, reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), opsi, dan American Depositary Receipt (ADR).
Mengutip Investopedia, investor juga dapat berinvestasi dalam mata uang kripto tertentu melalui aplikasi Robinhood. Pada Juni 2024, Robinhood mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Bitstamp, sebuah bursa mata uang kripto Eropa.
Robinhood menghasilkan uang dengan berbagai cara, terutama melalui sistem yang dikenal sebagai pembayaran untuk alur pesanan. Artinya, Robinhood mengarahkan pesanan penggunanya melalui pembuat pasar yang benar-benar melakukan perdagangan dan memberikan kompensasi kepada Robinhood atas bisnis tersebut dengan tarif sepersekian sen per saham.
Robinhood juga menghasilkan uang dengan menginvestasikan simpanan tunai pengguna dengan suku bunga yang lebih tinggi, pinjaman margin, pinjaman saham, rangkaian layanan langganan Gold, dan melalui bisnis kripto. Perusahaan ini juga meluncurkan kartu kredit pertamanya pada tahun 2024, yang juga akan menghasilkan pendapatan.
Dalam laporan keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2023, Robinhood membukukan kerugian bersih sebesar US$$541 juta. Rugi ini sebenarnya turun dibandingkan dengan kerugian bersih lebih dari US$1 miliar pada akhir tahun sebelumnya.
Namun, pendapatan bersih perusahaan sebesar 37,3% year-on-year (YOY). Adapun kerugian bersih ini dipengaruhi oleh beban kompensasi berbasis saham yang mencapai total US$871 juta.
Adapun Robinhood menghasilkan pendapatan berbasis transaksi dengan mengarahkan pesanan penggunanya untuk opsi, ekuitas, dan mata uang kripto ke pembuat pasar, sebuah proses yang dikenal sebagai pembayaran untuk aliran pesanan (PFOF).
Perusahaan pialang yang menggunakan PFOF dibayar untuk mengarahkan pesanan pelanggan ke pembuat pasar tertentu. Pembayarannya biasanya hanya sepersekian sen per saham, tetapi dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi perusahaan yang menangani sejumlah besar pesanan. PFOF adalah alasan utama mengapa Robinhood dapat menawarkan perdagangan tanpa komisi.
Pendapatan berbasis transaksi Robinhood menurun 3,56% menjadi US$785 juta pada tahun 2023. Penurunan terjadi pada mata uang kripto dan ekuitas, sementara opsi dan aset lainnya mengalami peningkatan. Segmen ini menyumbang 42,1% dari total pendapatan.
Robinhood menghasilkan pendapatan bunga bersih dari transaksi pinjaman sekuritas. Bunga juga diperoleh dari pinjaman margin kepada pengguna, dan beban bunga dikeluarkan sehubungan dengan fasilitas kredit bergulir perusahaan. Pendapatan bunga bersih naik 119% menjadi $929 juta pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, yang merupakan 49,8% dari total pendapatan Robinhood.
Sebagian besar pertumbuhan berasal dari bunga atas kas dan investasi perusahaan, yang semuanya disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang didorong oleh The Fed.