IHSG Diramal Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Saham INKP, ISAT, hingga MYOR
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi kembali turun pada perdagangan hari ini, Jumat (19/12). Analis merekomendasikan saham PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP), PT Indosat Tbk (ISAT) hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, indeks akan kembali melanjutkan koreksi dan memulai pelemahan menuju level 8.550. IHSG bahkan berpotensi berada di bawah level 8.493. Meski begitu, Ivan menyampaikan IHSG akan tetap berada dalam pola konsolidasi, asalkan dapat bertahan di atas level 8.584.
Ia memperkirakan level support IHSG hari ini berada di Rp 8.584, 8.493, 8.361 dan 8.255, sedangkan level resistance di Rp 8.742, 8.877 dan 8.941.
“Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Jumat (19/12).
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Garis MACD yang terus menanjak menunjukkan tren naik alias positive slope berlanjut dan momentum beli tetap kuat.
Ivan pun memberikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor, yakni:
- PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP), tahan penjualan (hold) dengan target harga terdekat di 8.350
- PT Indosat Tbk (ISAT), beli di level 2.200 – 2.250 dengan target harga terdekat di level 2.510
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), hold dengan target harga terdekat ke level 2.96
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), hold dengan target harga terdekat ke level 1.2
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), beli di level 3.200 – 3.350 dengan target harga terdekat di 3.590.
Senada, Phintraco Skuritas memperkirakan indeks berpotensi melanjutkan pelemahan dan menguji level support di 8.550-8.600. Secara teknikal, menurut Phintraco Sekuritas, telah terjadi pelebaran histogram negatif MACD dan Stochastic RSI yang kembali mengalami Death Cross mendekati area oversold. Indeks ditutup di bawah level MA5, tetapi masih bertahan di atas level MA20.
Phintraco Sekuritas menyebut, ada sejumlah faktor eksternal yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Salah satunya, investor tengah menantikan hasil pertemuan Bank of Japan yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0.75%. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Jika perkiraan ini benar terjadi, ada potensi akan meningkatkan volatilitas saham dan mata uang di pasar global. Ini karena kenaikan suku bunga Jepang berpotensi mendorong pembalikan aliran dana investor di pasar global ke Jepang dalam jangka pendek.
Investor dapat meminjam dana dari mata uang berbunga rendah (seperti Yen Jepang) untuk diinvestasikan ke mata uang yang menawarkan suku bunga lebih tinggi, atau dikenal dengan sebutan carry trade.
“Namun diperkirakan dampak tersebut hanya jangka pendek,” kata dia.
Phintraco Sekuritas pun memberikan lima rekomendasi saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini, antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAS).