Indeks Wall Street Menguat, Didorong Lonjakan Saham Oracle
Indeks bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup naik pada perdagangan Jumat (19/12). Pergerakan positif indeks didorong lonjakan saham Oracle di tengah pulihnya minat investor terhadap sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Indeks Nasdaq Composite naik 1,31% ke level 23.307,62, diikuti S&P 500 yang menguat 0,88% menjadi 6.834,50. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tumbuh 183,04 poin atau 0,38% dan ditutup di 48.134,89. Hijaunya saham AS menandai hari kedua berturut-turut ketiga indeks utama Wall Street berada di zona hijau.
Saham Oracle melonjak 6,6% usai TikTok menjual bisnis operasinya di AS ke perusahaan patungan baru yang melibatkan Oracle dan firma ekuitas swasta Silver Lake.
Kenaikan tersebut membuat saham Oracle balik arah dari sebelumnya tertekan selama sepekan karena sebuah laporan menyebut salah satu pendukung utama proyek pusat data perusahaan mundur.
Investor khawatir beban utang dan belanja besar untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) akan menekan kinerja perusahaan. Sentimen negatif ini bahkan sempat menyeret saham-saham lain di sektor AI, seperti Broadcom dan Advanced Micro Devices.
Di sisi lain, saham Nvidia melonjak sekitar 4%. Kenaikan ini setelah Reuters melaporkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah meninjau kemungkinan mengizinkan Nvidia menjual chip AI canggih ke Cina.
Sebelumnya, Trump menyatakan akan membuka peluang pengiriman chip AI H200 ke pelanggan tertentu di negara tersebut.
Kemudian saham Micron Technology juga naik sekitar 7%. Sehari sebelumnya, saham Micron melonjak 10% setelah perusahaan merilis proyeksi pendapatan kuartal yang solid hingga meredakan kekhawatiran investor terkait volatilitas perdagangan AI.
Strategis portofolio senior RBC Wealth Management, Tom Garretson, menilai lonjakan belanja dari sejumlah hyperscaler dan perdagangan AI berpotensi membebani pasar hingga 2026.
Namun, ia mengstsksn, perusahaan-perusahaan tersebut memiliki peringkat kredit yang kuat dan ruang cukup untuk menambah utang demi membiayai ekspansi.
“Masih mengandalkan pengeluaran dari modal (capex) untuk mendukung pertumbuhan yang lebih luas atau mungkin lebih baik,” ucap Garretson dikutip Senin (22/12).
Penguatan pasar itu setelah S&P 500 dan Dow Jones menghentikan tren penurunan selama empat hari beruntun pada sesi sebelumnya. Adapun pada perdagangan Jumat, indeks S&P 500 naik tipis 0,1% dan Nasdaq menguat 0,5%. Sementara Dow Jones justru melemah 0,7%.
Lalu, saham Nike anjlok 10,5% setelah perusahaan pakaian olahraga tersebut membukukan penurunan pendapatan di Cina pada kuartal kedua. Kinerja Nike juga tertekan oleh kenaikan tarif impor yang menekan margin bruto perusahaan.