(Baca: HUT ke-124, BRI Gelar BRILian Run Surabaya Series)
Pada Semester I 2019, BRI membukukan laba bersih konsolidasi Rp 16,16 triliun atau tumbuh 8,19% yoy. Kendati demikian, pertumbuhan laba BRI tersebut lebih lambat dibandingkan Semester I 2018 yang mencapai 11%.
Direktur Utama sebelumnya Suprajarto mengatakan, melambatnya pertumbuhan laba BRI karena terbebani Danareksa Sekuritas yang baru saja mereka akuisisi. "Banyak masalah di sana, tapi itu sudah dalam perhitungan valuasi pada saat kami ambil (akusisi)," kata Suprajarto pada Agustus lalu (14/8).
Meski begitu, Suprajarto menegaskan bahwa BRI tengah berupaya melakukan perbaikan dan yakin pada akhir tahun ini dapat selesai. Tidak hanya Danareksa Sekuritas, anak usaha lainnya yaitu BRI Agro dan BRI Syariah juga sedang dalam tahap pembenahan.
Pada Semester I 2019, NPL gross BRI tercatat 2,51% dengan NPL coverage 175,57%. Sedangkan rasio pinjaman terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (
(Baca: Gandeng BRI, Traveloka Target 5 Juta Pengguna Pakai PayLater Card)