Antisipasi Likuiditas Ketat, Bank Mandiri Buka Opsi Terbitkan Obligasi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bank Mandiri mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi untuk mendukung ekspansi kredit yang ditargetkan tumbuh 10-11% tahun depan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/11/2019, 21.36 WIB

Sementara itu, pertumbuhan DPK diperkirakan masih lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kredit, yakni di kisaran 8-9%. Target tersebut bahkan lebih kecil dibandingkan dengan prognosa pertumbuhan kredit tahun ini yang sebesar 10-11%.

Selain itu, Bank Mandiri memperkirakan rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) tahun depan bisa di kisaran 2,4-2,5% atau lebih rendah dibandingkan tahun ini di level 2,5-2,6%.

Sebagai informasi, menurut laporan keuangan triwulan III 2019, laba bersih Bank Mandiri naik 11,9% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 20 triliun. Perusahaan pun telah menyalurkan total kredit Rp 842 triliun atau tumbuh 7,7% secara yoy.

Rasio NPL tercatat pada level 2,5% yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3%. Sedangkan DPK tumbuh 7,22% menjadi Rp 891,2 triliun. Rinciannya, DPK dalam bentuk tabungan tumbuh 3% menjadi Rp 274,7 triliun. Lalu, DPK berupa giro rupiah tumbuh 18,1% menjadi Rp 153,1 triliun.

(Baca: Jokowi Sudah Kantongi Nama Dirut Baru Mandiri dan BTN)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin