Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal III 2019 melambat dibanding kuartal sebelumnya. Perlambatan terutama terjadi pada penyaluran kredit investasi dan konsumsi.
Berdasarkan survei yang dirilis BI pada Rabu (16/10), perlambatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal III 2019 tercermin dari penurunan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dari 78,3% pada kuartal II 2019 menjadi 68,3%. Penurunan SBT terutama terjadi pada kredit investasi dari 77,3% menjadi 63,2% dan kredit konsumsi dari 54,3% menjadi 45,9%.
"Perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi terutama bersumber dari melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah/apartemen dan kredit multiguna," tulis BI.
Sementara pertumbuhan kuartalan kredit modal kerja terindikasi meningkat seiring kenaikan SBT dari 61% menjadi 65,8%.
(Baca: Makin Lesu, Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 8,6% pada Agustus)
BI mencatat secara sektoral, sejumlah sektor mengalami perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru. Perlambatan antara lain terjadi pada sektor industri pengolahan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor konstruksi.
BI memperkirakan pertumbuhan kredit baru pada kuartal keempat akan meningkat. Perbankan yang menjadi responden survei memperkirakan pertumbuhan kredit akan didorong oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi.
"Prioritas utama responden dalam menyalurkan kredit adalah kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit konsumsi," jelas dia.
(Baca: Ditopang Konsumsi, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,1%)
Sebelumnya, BI mencatat penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2019 sebesar Rp 5.880,7 triliun, tumbuh 8,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit tersebut melambat dibandingkan Juli 2019 yang masih mencapai 9,7% secara tahunan.
Secara rinci, perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh jenis krediz. Kredit Modal Kerja (KMK) hanya tumbuh 7,5% secara tahunan, melambat dari bulan sebelumnya sebesar 9%.
Kredit investasi pada bulan Agustus 2019 tercatat hanya tumbuh 12,7% secara tahunan atau melambat dari 13,8% di bulan Juli 2019. Sedangkan kredit konsumsi hanya tumbuh 7% secara tahunan, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 7,3%.