Tensi Perang Dagang Turun, Rupiah Menguat ke 14.197 per dolar AS

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.
Penulis: Agustiyanti
30/8/2019, 17.13 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini menguat 0,28% ke posisi Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah antara lain ditopang meredanya tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.237 per dolar AS, menguat dibandingkan kemarin Rp 14.257 per dolar AS.

Mayoritas mata uang negara-negara Asia juga kompak menguat terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, ringgit Malaysia menguat 0,28%, dolar Hong Kong 0,02%, won Korea 0,42%, dolar Taiwan 0,2%, peso Filipina 0,25%, dan baht Thailand 0,21%.

Hanya yuan China dan dolar Singapura yang tercatat melemah terhadap dolar AS masing-masing sebesar 0,06% dan 0,02%.

(Baca: BI: Dampak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan ke Inflasi Tak Signifikan)

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan penguatan rupiah antara lain didorong oleh kabar baik yang datang dari AS dan Tiongkok. Kedua negara ekonomi terbesar di dunia ini berencana kembali menggelar dialog dagang pada awal September. 

"Dengan kondisi ini, Bank sentral AS juga semakin yakin untuk kembali menurunkan suku bunga acuan pada rapat 18 September mendatang," ujar Ibrahim, Jumat (30/8). 

Di sisi lain, menurut dia, kolaborasi pemerintah dan BI sepekan terakhir juga berhasil membawa rupiah bergerak cukup stabil. Meski demikian, ia memperkirakan rupiah akan mengawali pekan depan pada zona merah.

"Pada transaksi Senin depan, rupiah diperkirakan akan melemah tipis dan bergerak di kisaran Rp 14.165 hingga Rp 14.233 per dolar AS," jelas dia.