Tips Mengelola Keuangan Pasca-lebaran Agar Tak Tekor

Donang Wahyu|KATADATA
7/6/2019, 08.00 WIB

Baskoro, seorang karyawan sebuah production house di Jakarta berharap pengeluaran saat lebaran tahun ini dapat terkontrol dengan baik. Saat libur hari raya Idul Fitri tahun lalu, ada pengeluaran tak terduga yang membuat pengeluarannya naik.

Padahal, dia mengaku relatif tertib dalam mengalokasikan pengeluarannya untuk hari libur, termasuk tambahan penghasilannya dari Tunjangan Hari Raya (THR). "Tahun lalu ada liburan yang tidak terencana," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (1/6).

Baskoro mengaku telah menyiapkan perencanaan keuangan THR tahun ini. Sebanyak 30 persen akan diberikan kepada orang tuanya, 30 persen ditabung, 10 persen akan digunakan untuk sedekah dan zakat. Sisa 30 persen itu yang akan digunakan untuk kebutuhan sendiri. "Semoga lebih bijak pengeluarannya," ujarnya.

(Tonton Video: Tips Mengelola THR Bersama Prita Ghozie)

Perencana keuangan juga mengimbau masyarakat dan pekerja menjaga pengeluarannya. Apalagi, pencairan THR tahun ini berdekatan dengan gaji bulan Mei. Hal ini berpotensi membuat dompet cekak di bulan Juni, apabila pengeluaran tak diatur.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan dengan kalender seperti ini, pekerja harus menyisihkan kebutuhan pengeluaran lebaran paling tidak 50 persen. Separuhnya tidak disisakan untuk kebutuhan rutin seperti makan, biaya sekolah anak, hingga konsumsi agar bisa cukup sampai gajian Juni. 

"Misalnya, gaji Rp 10 juta, pengeluaran Rp 8 juta. Itu sudah harus disisihkan Rp 4 juta (dari gaji dan THR)," kata Eko kepada Katadata.co.id. (Baca: Riset: Mayoritas Konsumen Pakai THR untuk Belanja di E-commerce)

Halaman: