Tips Mengalokasikan Dana THR dengan Bijak

Dana THR dapat dibagi ke dalam tiga pos, yakni pos THR untuk para pekerja, pos zakat, dan pos kebutuhan hari raya.
Penulis: Hari Widowati
25/5/2019, 19.00 WIB

Tunjangan Hari Raya (THR) yang ditunggu-tunggu akhirnya cair juga. Sebelum Anda membelanjakan THR, ada baiknya Anda menyusun prioritas penggunaan dana tersebut.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti agar THR tidak menguap begitu saja. Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro mengatakan, dana THR dapat dibagi ke dalam tiga pos, yakni pos THR untuk para pekerja, pos zakat, dan pos kebutuhan hari raya. "Jika kita mempekerjakan orang, prioritas utama adalah membayar THR untuk mereka, misalnya asisten rumah tangga, supir, satpam, dan lain-lain," kata Legowo.

Setelah itu, penuhi kewajiban membayar zakat fitrah maupun zakat mal (zakat atas harta benda). Jika kewajiban-kewajiban tersebut telah terpenuhi, dana THR bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya.

"Ini bisa kita jadikan satu pos pengeluaran tersendiri, khusus untuk mencukupi kebutuhan di hari raya, seperti sajian hidangan lebaran, pakaian, alat ibadah, perjalanan mudik, dan bingkisan hari raya," ujar Legowo. Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat tidak berlebih-lebihan dalam menyambut hari raya.

Jika Anda masih memiliki sisa dana THR, manfaatkan dana tersebut untuk membayar utang dan menambah investasi Anda. Menurut Legowo, pemanfaatan dana THR berbeda dengan gaji. Pada pengelolaan gaji, sisihkan dulu minimal 10% dari gaji untuk diinvestasikan. Setelah itu, sisanya bisa digunakan untuk konsumsi. Untuk dana THR, yang berlaku adalah sebaliknya.

Jika dana THR ingin dimanfaatkan dengan maksimal untuk meningkatkan investasi, alokasi pada pos kebutuhan hari raya dapat dikurangi. "Hindari pengeluaran yang tidak perlu, misalnya tidak perlu membeli baju atau alat solat yang baru jika yang ada saat ini masih bagus," ujarnya.

Jika tidak ada sanak-saudara di kampung halaman, hindari berlibur ke luar kota di musim libur lebaran. Pasalnya, harga tiket dan penginapan biasanya melonjak cukup signifikan pada periode tersebut.

Beberapa kebutuhan hari raya bahkan bisa disiapkan jauh-jauh hari, misalnya untuk membeli tiket mudik, penginapan, pakaian, dan lain-lain. Anda bisa menyisihkan sebagian dana dari gaji bulanan dan THR periode sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Harga tiket mudik, penginapan, dan lain-lain sudah naik sejak memasuki bulan ramadan," kata Legowo. Oleh karena itu, persiapan dana yang matang bisa membantu Anda mendapatkan kebutuhan hari raya dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik.

(Baca: Tips Agar Uang THR Tidak Lenyap dalam Sekejap)

Disiplin Membuat Perencanaan dan Skala Prioritas

Kepala Program Studi Manajemen Unika Atma Jaya, Christiana Fara Dharmastuti, juga memiliki beberapa tips untuk mengelola THR. Ia menilai, perencanaan dalam anggaran kas, skala prioritas, dan membagi pengeluaran dalam persentase tertentu menjadi faktor penting dalam kesuksesan pengelolaan THR. "Langkah utama yang harus dilakukan adalah menghitung perkiraan jumlah THR yang akan diterima lalu membuat anggaran pengeluaran hari raya," ujar Christiana.

Pertama, THR harus diprioritaskan untuk membayar kewajiban THR, bonus, maupun zakat kepada karyawan maupun orang tua. Kedua, dana THR bisa digunakan untuk melunasi utang yang sifatnya tidak tetap, seperti tagihan kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman lain yang memiliki bunga tinggi.

Ketiga, dana THR bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, seperti pakaian, makanan, dan minuman. "Pada saat berbelanja, gunakan prinsip belanja cerdas," ujar Christiana. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan apakah barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar keinginan. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan promosi dan diskon, serta membuat perbandingkan dengan belanja online yang biasanya lebih murah.

(Baca: Riset: Rerata Konsumen Belanja Rp 1,2 Juta saat Ramadan 2018)

Keempat, alokasi biaya mudik, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama perjalanan mudik. Perencanaan bisa dilakukan dengan membeli tiket murah jauh-jauh hari dan memanfaatkan program mudik ekonomis yang dilaksanakan berbagai organisasi.

Kelima, mengalokasikan dana THR sebagai dana cadangan. "THR merupakan tambahan pemasukan yang penerimaannya tidak rutin. Ini kesempatan baik untuk menambah dana cadangan yang dapat menjadi investasi atau tabungan untuk menambah kebutuhan tidak terencana mendatang," kata Christiana.

Jika dana THR tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hari raya, ia menyarankan agar masyarakat lebih selektif dalam pengeluaran dan berkreasi untuk menambah pemasukan. Di bulan puasa, ada kegiatan yang bisa menjadi peluang usaha, seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian, dan usaha lainnya. Jika langkah-langkah ini dilakukan, keuangan keluarga pun akan lebih sehat.

(Baca: Memulihkan Kondisi Keuangan Setelah Momen Lebaran)