BRI Siap Suntik Rp 1 Triliun untuk Penyertaan Modal ke Finarya

KATADATA
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk siap menyuntikkan modal tambahan senilai Rp 1 triliun kepada anak perusahaannya, BRI Ventura untuk mengakuisisi saham Finarya.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
25/4/2019, 08.34 WIB

(Baca: LinkAja, Koalisi 7 BUMN Saingi Go-Pay dan OVO)

Peluncuran LinkAja Ditunda

Peluncuran fintech pembayaran pelat merah, LinkAja kembali ditunda dari rencana semula pada 21 April 2019. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, penundaan itu karena masih ada kendala migrasi dompet elektronik.

Awalnya, LinkAja direncanakan meluncur resmi pada 13 April 2019. Namun, peluncuran ditunda seminggu menjadi 21 April 2019 yang akhirnya kembali diundur. "Kami mau migrasi dompet segala macem, tapi dompet elekrtroniknya belum ada," kata dia di kantornya, Senin lalu.

(Baca: Belum Ada Dompet Elektronik, Peluncuran LinkAja Kembali Ditunda)

Menurut dia, dompet elektronik sedang dalam proses penyusunan. Dompet elektronik tersebut akan saling terhubung (in line), misalnya dompet elektronik milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan terhubung dengan aplikasi pembayaran BUMN lainnya.

Layanan LinkAja yang akan dihadirkan antara lain fitur pembayaran untuk tagihan seperti listrik, air, dan internet, transaksi di mitra, moda transportasi hingga pembelian di e-commerce. Pengguna juga bisa melakukan transfer uang ke sesama pelanggan dan ke nasabah bank BUMN.

Di bidang transportasi, LinkAja juga bisa digunakan untuk layanan Blue Bird, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Trans Semarang, dan Railink. TCash Telkomsel sebelumnya sudah berdiskusi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk kerja sama perihal pembayaran Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin