Kuartal III, Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 18,1 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Mandiri
Penulis: Ihya Ulum Aldin
17/10/2018, 19.49 WIB

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 18,1 triliun pada kuartal III 2018 atau tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu pendorong laba bersih perseroan adalah penyaluran kredit yang tumbuh 13,8% dibanding kuartal III 2017 menjadi Rp 781,1 triliun.

Segmen kredit korporasi tumbuh paling tinggi, yakni 27,6% menjadi Rp 301,4 triliun disusul segmen kredit mikro yang meningkat 27,1% menjadi Rp 97,5 triliun.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, kinerja perseroan hingga kuartal III 2018 sesuai target perusahaan. Dengan pencapaian ini, Panji memperkirakan laba bersih Bank Mandiri bisa mencapai Rp 22 triliun-Rp 24 triliun pada akhir 2018.  "Dalam dua setengah bulan ini, kami sangat-sangat (yakin) bisa mencapainya," kata Panji.

Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini akan berada di kisaran 11%-13%. Panji menyebutkan, realisasi pertumbuhan kredit pada kuartal III 2018 yang mencapai 13,8% ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 18 bulan terakhir.

(Baca: Berkah Komoditas, Bank Mandiri Yakin Kredit Korporasi Tumbuh Lebih Dari 12%)

Penurunan Kredit Bermasalah

Selain pertumbuhan kredit, kenaikan laba bersih perseroan juga didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar 4,2% menjadi Rp 40,5 triliun dan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar 11,4% menjadi Rp 18,75 triliun. Bank Mandiri juga mencatatkan penurunan biaya pencadangan sebesar 10,3% menyusul penurunan rasio kredit seret (non-performing loan/NPL) gross menjadi 3,01% pada akhir September 2018.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, persaingan yang semakin ketat dan kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) menuntut perseroan memperbaiki pengelolaan aset produktif serta menajamkan fokus bisnis. “Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh keberhasilan perseroan dalam merestrukturisasi kredit secara berkelanjutan," ujarnya. Perseroan memantau potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat membantu debitur memenuhi kewajibannya.

Dalam rencana bisnis bank (RBB) 2018, Bank Mandiri memproyeksikan NPL pada akhir tahun berada di kisaran 2,8%-3,2%. Bank Mandiri akan menjaga besaran NPL yang telah dicapai pada kuartal III sehingga pada akhir tahun NPL bisa turun tipis di angka 3%.

(Baca: Bank Mandiri Beri Kredit Rp 4,54 Triliun untuk Hutama Karya dan IIF)