OJK Siapkan Antisipasi 'Musnahnya' Pekerjaan di Bank

Katadata | Agung Samosir
Suasana di salah satu kantor cabang bank di Jakarta.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
19/9/2017, 21.36 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai khawatir dengan prediksi mantan Bos Citigroup Vikram Pandit yang mengatakan dalam lima tahun ke depan 30% pekerjaan di bank bisa menghilang. Sehingga, OJK mulai mengumpulkan data pegawai perbankan untuk kajian sertifikasi yang diperlukan di masa mendatang.

Direktur Penelitian Bank Umum OJK Antonius Harie mengatakan, penggunaan teknologi oleh bank mulai meningkat secara cepat. Bank mulai menggunakan teknologi baru sehingga memungkinkan nasabah melakukan transaksi tanpa harus ke kantor cabang.

"Itu fakta yang dihadapi. Semua beralih ke arah kemudahan. Orang sudah mulai malas ke kantor cabang. Penggunaan e-banking saja naik terus," kata dia saat seminar Indonesia Banking Expo (IBEX) bertajuk 'pengembangan manajemen risiko dalam rangka menghadapi era digitalisasi' di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (19/9).

OJK kini tengah mengumpulkan data Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh perbankan. Data yang dikumpulkan tersebut akan dijadikan kajian dalam menentukan edukasi dan sertifikasi di masa mendatang.

"SDM perbankan kami sedang lakukan pendataan (data based) seluruh bank. Termasuk terkait information technology (IT) ini," tutur Antonius.

Hal itu untuk mengantisipasi ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ataupun penurunan penyerapan lapangan kerja di sektor perbankan. "Mungkin ini (IT) nanti yang jadi porsi besar. Jadi pegawai porsi bank lebih banyak ke arah itu. Kami akan data, edukasi dan sertifikasi apa yang harus dilakukan," kata dia.

Halaman: