Mantan Deputi Gubernur BI Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Bank Mandiri

Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Mandiri
21/8/2017, 19.07 WIB

Meski begitu, Kartika menjelaskan, Darmawan bukanlah orang baru di Bank Mandiri. Sebelumnya, Darmawan sudah meniti karir di perseroan dengan menjabat sebagai SVP Treasury periode 2012-2014. Dilanjutkan sebagai Regional CEO dan Nusa Tenggara Bank Mandiri tahun 2015-2016 dan terakhir Head of Treasury Group periode Januari-Mei 2016.

Kartika menambahkan, dalam RUPS-LB juga dibahas mengenai persetujuan pemegang saham untuk melakukan stock split atau pemecahan saham. Menurut dia, aksi korporasi ini akan dilakukan dengan rasio 1:2 guna meningkatkan volume transaksi perdagangan.

Selama ini, saham Bank Mandiri banyak dimiliki oleh institusi pengelola dana asal luar negeri, sehingga transaksi harian kurang bergairah. Nilai kapitalisasi Bank Mandiri sendiri saat ini sekitar Rp 157 triliun.

"Dengan lot yang lebih murah, investor ritel domestik bisa masuk. Likuiditas harian Bank Mandiri bisa membaik. Sehingga transaksi harian tidak hanya didominasi asing," ucapnya. Targetnya, proses tersebut bisa selesai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2017. 

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, stock split tentunya akan membuat harga saham emiten berkode saham BMRI tersebut lebih murah dan terjangkau oleh banyak investor. Namun, minat investor bergantung pada keyakinan terhadap kinerja saham Bank Mandiri. "Kembali ke investornya masing-masing seberapa yakin mereka terhadap kinerja saham BMRI," ucapnya.

Halaman: