PT Pertamina (Persero) mendapat kabar gembira dari Moody’s Investor Service. Lembaga pemeringkat internasional tersebut menaikkan peringkat kredit luar negeri Pertamina ke level layak investasi (investment grade). Hal ini akan menambah kepercayaan investor, sekaligus meringankan langkah Pertamina untuk mencari pendanaan eksternal.
Moody's menaikkan peringkat Pertamina dari Ba1 menjadi Baa3, yang merupakan derajat terendah level layak investasi , Jumat (7/4). Sebelumnya, Pertamina juga pernah menyandang peringkat ini namun kemudian diturunkan dan terpental dari level investment grade pada tahun lalu.
Alasan Moody's kembali menaikkan peringkat Pertamima sekarang karena menilai kinerja keuangan perusahaan ini pada 2016 sangat baik. Padahal, pada saat yang bersamaan industri migas belum sepenuhnya pulih akibat rendahanya harga minyak dunia.
(Baca: Peringkat Utang Pertamina Terancam Jatuh di Bawah Level Investasi)
Moody’s menggarisbawahi perolehan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) Pertamina pada tahun lalu melonjak hingga 47 persen. Pencapaian ini berkat kenaikan produksi migas sebesar 7 persen, penguatan bisnis hilir, serta efisiensi biaya yang dilakukan perusahaan.
Tak heran, laba Pertamina juga melonjak hingga mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun pada tahun lalu. Bahkan, keuntungan Pertamina ini telah melampui laba Petronas, perusahaan migas milik Malaysia.
Kinclongnya kinerja ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Pertamina. Dampak lanjutannya adalah membuka peluang meraih pendanaan eksternal dengan biaya lebih optimal.
“Kami terus berupaya mempertahankan kinerja yang baik sejalan dengan efisiensi yang digalakkan perusahaan” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, berdasarkan penjelasan tertulisnya, Jumat (7/4).
(Baca: Kalahkan Petronas, Laba Pertamina Tembus Rp 40 Triliun)
Sekadar informasi, peringkat kredit merupakan indikator yang merefleksikan tingkat risiko investasi di suatu perusahaan. Peringkat ini biasanya menjadi acuan bagi para investor untuk mengambil keputusan menanamkan investasinya ke perusahaan tersebut.