Dua Bank BUMN Ditawari Skema Penyelamatan Bumiputera

Arief Kamaludin|KATADATA
13/12/2016, 16.00 WIB

Sebelumnya, Pengelola Statuter bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhi Massardi mengatakan, Kepala Eksekutif OJK Bidang Industri Keuangan Non-Bank Firdaus Djaelani telah meminta agar investor lokal diutamakan untuk membeli saham baru Evergreen sekaligus menyelamatkan Bumiputera. Karena itu, penjajakan dan komunikasi telah dilakukan, di antaranya ke Asabri dan Taspen.

“Pak Firdaus mengawasi langsung, OJK all out betul,” kata Adhi. Ia menambahkan, pengelola dan OJK ingin mempertahankan Bumiputera sebagai simbol asuransi nasional. (Baca juga: Penyelamatan Bumiputera Bertahap, Rights Issue GREN Cuma Rp 10 T)

Sayangnya, Firdaus enggan menerangkan restrukturisasi Bumiputera. Ia beberapa kali meminta Katadata bertanya langsung kepada pengelola statuter. Namun, ia sempat menyinggung bahwa Bumiputera tidak mengundang BUMN untuk mengakuisisi satu-satunya perusahaan asuransi berbentuk mutual tersebut.

“Sepertinya Bumiputera tidak mengundang BUMN, kalaupun ada cuma kerjasama bancassurance,” katanya. Namun, kerjasama bancassurance itu pun disebut-sebut sulit dilakukan lataran bank BUMN telah memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis asuransi jiwa. (Baca juga: Kondisi Keuangan AJB Bumiputera Terancam Memburuk)

Ia menjelaskan, OJK juga tidak berencana bekerjasama dengan Kementerian BUMN agar bank ataupun asuransi pelat merah bisa membantu restrukturisasi Bumiputera. “Saat ini pengelola statuter sedang bekerja merapikan perusahaan. Investor boleh datang saat ini tapi bisa juga datang pada saat perusahaan sudah terbenahi,” kata Firdaus, awal Desember lalu. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati