PNM Prediksi Penyaluran Kredit Turun 20% Akibat Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc.
Ilustrasi, uang rupiah. Permodalan Nasional Madani atau PMN memproyeksi penyaluran kredit pada kuartal II 2020 turun hingga 20% karena pandemi corona.
11/5/2020, 22.07 WIB

PT Permodalan Nasional Madani atau PNM memproyeksi penyaluran kredit pada kuartal II 2020 turun 15-20% karena pandemi corona. Biarpun, penyaluran pembiayaan perusahaan bisa meningkat dalam empat bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyatakan pelemahan penyaluran kredit mulai dirasakan pada bulan ini. Perusahaan pun memperkirakan pertumbuhan kredit pada kuartal II 2020 tak mencapai target.

Dengan kondisi tersebut, Arief berencana merevisi target perusahaan. Sebelum adanya Covid-19, PNM menargetkan penyaluran pembiayaan tahun ini mencapai Rp 28,4 triliun, naik 15,2% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 24,06 triliun.

“Kami memperhatikan lama dan besarnya dampak pandemi corona, dan terus didiskusikan dengan Kementerian BUMN,” ujar Arief ke katadata.co.id pada Senin (11/5).

(Baca: PNM Berikan Penundaan Cicilan Kredit 109 Ribu Debitur Terdampak Corona)

Ia menambahkan, penyaluran kredit perusahaan pada April 2020 mencapai Rp 6.4 triliun, naik 14,09% dibandingkan periode yang salam tahun lalu. Meski mengalami peningkatan, namun pertumbuhan April 2020 jauh lebih kecil dibanding April 2019 yang tumbuh hingga 188,6% dibandingkan periode sebelumnya.

Adapun, kredit perusahaan disalurkan melalui dua program, yaitu PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Hingga April 2020, penyaluran kredit melalui ULaMM mencapai Rp 571 miliar dan Mekaar sebesar Rp 5,9 triliun.

Di sisi lain, pandemi corona membuat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) meningkat. Arief menyebut, NPL April 2020 tercatat sebesar 1,61%  dibanding bulan Februari 2020 yang hanya 0,14%.

(Baca: Pemerintah Tunda Pembayaran Cicilan Kredit UMKM Selama Enam Bulan)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah