Cara Menghitung & Persiapkan Dana Darurat untuk Hadapi Pandemi Corona

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Idealnya, dana darurat yang disiapkan adalah 6 bulan pendapatan atau gaji.
Penulis: Agustiyanti
21/5/2020, 15.59 WIB

Kebutuhan dana tersebut mencakup angggaran untuk berbelanja kebutuhan pokok dan biaya-biaya yang harus dibayarkan setiap bulan, termasuk air, listrik, uang sekolah anak.

Dengan demikian, bagi yang sudah berkeluarga, dana darurat yang sebaiknya disiapkan adalah anggaran minimal yang harus disediakan selama 6 bulan. Sedangkan bagi yang belum keluarga, perlu menyisihkan 3 bulan anggaran pengeluarna minimal.

Dana darurat harus berbentuk aset likuid yang dapat dipergunakan jika sewaktu-waktu perlu digunakan. Ia mencontohkan, dana darurat dapat dalam bentuk kas ditangan, tabungan, maupun deposito.

"Jika kebutuhan dana darurat belum terpenuhi, sebaiknya cairkan aset-aset yang tidak likuid untuk memenuhi kebutuhan dana darurat. Pilih aset yang ketika dicairkan masih untung atau tidak terlalu merugi dalam kondisi saat ini," kata dia.

(Baca: Baju Muslim dan Makanan Terlaris di E-commerce, Transaksi Naik 4 Kali)

Adapun jika terpaksa berutang untuk kebutuhan pokok dalam kondisi saat ini, menurut dia, sumber pembiayaan tanpa biaya bunga, kartu kredit, dan gadai barang dapat menjadi opsi.

Senada, Creativepreneur Fellexandro Ruby sebelumnya mengatakan, dana darurat sangat penting agar dapat ‘memperpanjang napas’ keuangan dan tak cemas dengan biaya hidup. Apalagi, kita tak tahu kapan pandemi ini akan berakhir.

Felexandro pun membagikan tips agar dapat menyimpan dana darurat di tengah kondisi sulit saat ini. Pertama, prioritaskan kebutuhan pokok saja. Jangan belanja hal-hal tak penting. Kedua, sebelum alokasikan pengeluaran, sisihkan dulu sebagian gaji dan THR untuk tabungan. Ketiga, aktifkan fitur auto transfer ke rekening tabungan.

Adapun THR yang dialokasikan untuk tabungan dapat mencapai 30%. Sementara sisanya, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, termasuk beramal.

Halaman: