Bank Mandiri Genjot Kredit dari Sektor FMCG, Farmasi & Telekomunikasi

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Ilustrasi, karyawan Bank Mandiri di salah satu kantor cabang di Jatinegara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bank Mandiri mengincar penyaluran kredit di sektor FCMG, farmasi, dan telekomunikasi.
8/6/2020, 20.24 WIB

PT Bank Mandiri (Tbk) bakal terus mengejar pertumbuhan kredit tahun ini. Meskipun, mayoritas sektor bisnis terpuruk karena pandemi corona.

Oleh karena itu, perusahaan berkode emiten BMRI itu bakal menyalurkan kredis secara selektif. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilar mengatakan pihaknya akan mengejar pertumbuhan kredit dari segmen yang tak terdampak pandemi corona. Beberapa di antaranya fast moving consumer goods (FMCG), farmasi, dan  telekomunikasi.

Kemudian, Bank Mandiri akan terus mendukung debitur dengan kondisi keuangan sehat dan merupakan pemimpin pasar di masing-masing industri. “Kami ingin tumbuh, tapi ketidakpastian masih tinggi. Jadi kami akan lebih selektif menyalurkan kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehat-hatian,” ujarn Royke dalam konferensi pers video, Senin (8/6).

(Baca: Bank Mandiri Restrukturisasi Kredit 404 Ribu Debitur Senilai Rp 99 T)

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir menambahkan sektor FMCG, farmasi, dan telekomunikasi pada kuartal I 2020 memiliki penyaluran kredit yang cukup baik. Misalnya, kredit di sektor FMCG naik 6,9% hingga Maret 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan kredit farmasi tumbuh 16,8% dibandingkan kuartal I 2019. Kemudian, sektor telekmunikasi tumbuh 44% secara tahunan.  

Secara totoal sepanjang kuartal I 2020, Bank Mandiri membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 902,7 triliun atau meningkat 14,20% dibanding Maret 2019 sebesar Rp 790,5 triliun. Segmen corporate masih menjadi tumpuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit. Total hingga kuartal I 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit kepada segmen corporate sebesar Rp 328,7 triliun atau meningkat 16,78% secara tahunan (yoy).

Kemudian, penyaluran pembiayaan commercial merupakan segmen yang juga penting bagi Bank Mandiri. Total penyaluran kredit untuk segmen tersebut selama kuartal I 2020 mencapai Rp 150,2 triliun atau meningkat 15,35% dibanding Maret 2019. Selain itu, Bank Mandiri menyalurkan kredit sebesar Rp 124,7 triliun terhadap segemen mikro atau meningkat 15,35% secara tahunan.

(Baca: Pendapatan Naik Signifikan, Laba Bank Mandiri Kuartal I Capai Rp 7,9 T)

Silvano menambahkan Bank Mandiri akan merevisi rencana bisnis bank (RBB) akibat pandemi corona. Perusahaan menargetkan proses revisi RBB pada akhir bulan ini selesai dan dapat segera disampaikan kepada Ototitas Jasa Keuangan (OJK).

“Masih dalam proses penyusunan, jadi kita tak bisa sampaikan sekarang,” ujarnya.

Dia menyebut kondisi krisis saat ini memang menyulitkan perusahaan untuk merevisi target RBB. Pasalnya, dampak dari pandemi corona baru terlihat pada kuartal II 2002.

"Sampai kuartal I 2020, di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja. Dampak Covid-19 baru terlihat pada pencapaian kinerja kuartal II 2020," katanya.

Perusahaan pun memproyeksi pendapatan dan laba turun pada akhir tahun ini. Meski begitu, Silvano mengatakan beberapa rasio lain juga masih terjaga dalam level yang positif.

Misalnya dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang masih 68,3% hingga Maret 2020 atau flat dibandingkan Maret 2019 sebesar 68,11%. Sedangkan, Liquidity Funding Ratio (LFR) selama kurtal I 2020 tercatat sebesar 92,8 persen (bank only).

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah