PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI angkat suara perihal pendampingan teknis (technical assistance) yang diberikannya kepada PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Dalam surat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (12/6), Corporate Secretary BNI Meiliana menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan BNI dan Bukopin adalah pendampingan teknis dalam bidang treasury management atau manajemen perbendaharaan.
Pendampingan tersebut di antaranya berupa pelatihan SDM, penyusunan kebijakan perusahaan, serta konsultasi dan advisory dalam rangka pengelolaan likuiditas di tengah pandemi Covid-19
“Kerjasama semacam ini sebelumnya juga telah dijalankan BNI dengan beberapa bank nasional dan bank global lainnya dengan lingkup kerjasamanya masing-masing,” ujar Meiliana melalui keterbukaan informasi.
(Baca: Disuntik Kookmin, Bukopin Tetap Dapat "Bantuan" dari Bank BUMN)
Dia menjelaskan bahwa dalam konteks hubungan antar bank, setiap program kerjasama yang dilakukan BNI, termasuk kegiatan pembiayaan antar bank, dilakukan dengan skema komersial. Itu sebabnya, BNI melakukan penilaian dan menetapkan skema-skema yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan mempertimbangkan kecukupan penilaian aspek risiko.
Adapun terkait dengan pemberitaan yang menyebut BNI akan menjadi standby buyer dari rencana rights issue (PUT V) Bank Bukopin. Meiliana mengatakan, bahwa hingga saat ini BNI tak mempunyai kebijakan atau strategic initiative untuk mengakuisisi lembaga keuangan.
Sementara itu, Direktur Operasi dan TI Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, meski telah menerima dana segar dari Kookmin Bank, perseroan tetap meneruskan program bantuan teknis atau technical assistance di bidang treasury management bersama BNI.
“Untuk technical assistance dengan BNI, sampai saat ini masih berlangsung, karena sifatnya hanya sharing experience dan bukan terkait dukungan likuiditas,” kata Adhi kepada Katadata.co.id, Jumat (12/6).
(Baca: Mengenal KB Kookmin Bank yang Suntik Dana Segar ke Bukopin)
Sementara, peran Kookmin Bank murni memberikan suntikan likuiditas kepada Bukopin, sebagai bagian rencana bank asal Korea Selatan tersebut menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bukopin.
Rencananya, dalam waktu dekat Bank Bukopin akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menindaklanjuti perubahan pemegang saham pengendali. “Likuditas dari Kookmin Bank memang diberikan bagian dari Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham utama di RUPS besok,” kata Adhi.