Di Tengah Pandemi, BCA Perkirakan Laba Mampu Tumbuh 25%

KATADATA |
Ilustrasi, ATM PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Meski ada penutupan sementara dan pembatasan operasional pada beberapa kantor cabang selama pandemi BCA memperkirakan laba bersih mampu tumbuh sekitar 25%.
Penulis: Agung Jatmiko
16/6/2020, 08.10 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengklaim operasional perusahaan terganggu adanya pandemi virus corona atau Covid-19. Gangguan yang terjadi adalah, penutupan sementara beberapa kantor cabang imbas penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Berdasarkan keterangan yang diunggah perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/6), manajemen BCA menyatakan ada beberapa kantor cabang yang ditutup sementara selama tiga bulan.

Tidak hanya kantor cabang yang berdiri sendiri atau stand alone, tapi juga kantor dan unit yang berada di pusat perbelanjaan, serta perkantoran.

"Kontribusi pendapatan dari operasional yang ditutup sementara atau mengalami pembatasan waktu operasional terhadap pendapatan perseroan kurang dari 25%," tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (16/6).

Meski demikian, penutupan sementara dan pembatasan operasional ini tidak berdampak signifikan pada kinerja BCA secara keseluruhan. Manajemen BCA memperkirakan ada kenaikan total pendapatan kurang lebih 25% untuk periode terkini 2020, dibandingkan dengan tahun lalu.

"Dari segi laba bersih, diperkirakan ada kenaikan kurang lebih 25% untuk periode terkini 2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi.

(Baca: Pengguna Digital Banking BCA Melonjak Signifikan Selama Pandemi Corona)

Halaman: