OJK Minta Bank Agresif Salurkan Kredit untuk Mendorong Perekonomian

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. OJK meminta bank lebih agresif menyalurkan kredit untuk mendorong perekonomian.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
29/6/2020, 16.23 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan mulai agresif menyalurkan kredit di sisa tahun ini. Alasannya, penyaluran kredit perbankan pada Mei 2020 hanya 3,04% secara tahunan (year on year/yoy), melambat dibanding April 2020, di mana kredit mampu tumbuh 5,73% yoy.

Ketua Dewan Komisioner OJK mengungkapkan, saat ini waktunya perbankan gencar menyalurkan kredit, karena puncak restrukturisasi kredit terdampak pandemi corona atau Covid-19 sudah dilewati.

"Restrukturisasi kredit sebagian besar dilakukan pada April dan Mei 2020. Maka dari itu, sudah waktunya kami meminta perbankan mulai memberikan kredit kepada debitur-debitur yang kemarin melakukan restrukturisasi maupun yang tidak (restrukturisasi)," kata Wimboh di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (29/6).

Ekspansi kredit memungkinkan untuk dilakukan mengingat, cukup banyak nasabah perbankan yang tidak melakukan restrukturisasi kredit terdampak pandemi corona. Para nasabah ini, dinilai Wimboh, memiliki bisnis yang bagus, sehingga berpotensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara, bagi nasabah atau debitur yang mengajukan restrukturisasi kredit, perlu perhatian khusus yang akan dipantau OJK berdasarkan rencana bisnisnya.

(Baca: Sri Mulyani Ungkap Rencana Penggunaan Dana Pemerintah di Bank BUMN)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin