Laba Bersih BRI Kuartal I 2021 Susut 16% Jadi Rp 6,86 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Logo di Gedung Bank Rakyat Indonesia
Penulis: Lavinda
25/5/2021, 20.51 WIB

Peningkatan performa DPK juga memperbaiki kinerja pendanaan, termasuk dana murah. "Sebelumnya 55,9%, akhir Maret ini jadi 58,91%," katanya.

Sunarso mangatakan, pihaknya sengaja menjaga pertumbuhan DPK hanya di level 1,9%. Pasalnya, tak akan ada gunanya mencari dana terlalu banyak jika tidak bisa disalurkan menjadi kredit.

Pada akhirnya, hal itu yang membuat rasio pembiayaan terhadap dana atau Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan hanya berada di level 87,12%. Sementara itu, rasio kecukupan modal atau Capital Adequecy Ratio (CAR) BRI di level 19,74% dari semula 18,23%.

"Rasio keduanya berada di level yang ideal. Namun tantangannya bukan mencari likuiditas tapi bagaimana menumbuhkan kredit. Saya inginnya LDR 90% idealnya," kata Sunarso. 

Ke depan, Sunarso berkomitmen terus berperan mendukung pemerintah memulihkan ekonomi nasional. BRI akan terus menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan berbagai bantuan dan stimulus untuk mendorong konsumsi.

"Hal yang paling elastis (untuk meningkatkan kredit) adalah konsumsi rumah tangga dan peningkatan daya beli. Maka kami berupaya tingkatkan dengan ikut membantu pemerintah," ujarnya. 

Halaman: